Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tanggapan Netizen Lewat Tagar #PertanyaanMKD

3 Desember 2015   12:48 Diperbarui: 3 Desember 2015   15:28 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak menonton secara langsung sidang MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) yang menghadirkan pelapor Menteri ESDM, Sudirman Said kemarin (2/12). Tapi dari pemberitaan dan uneg-uneg masyarakat di sosial media, saya bisa membayangkan bagaimana gerahnya atmosfir ruang sidang dengan suasana ketidaknyamanan yang dihadirkan para hakim MKD untuk Sudirman Said.

Agenda sidang untuk meminta keterangan dari pihak pelapor jadi berbalik, seolah-olah Sudirman Said-lah yang jadi pesakitan. Banyak pertanyaan yang terkesan hendak menjatuhkan image Sudirman, bahkan sebagian diantaranya adalah pertanyaan-pertanyaan yang berada di luar konteks masalah.

Entah apa motif yang sebenarnya hendak disampaikan MKD melalui  pertanyaan-pertanyaan yang terkesan mencecar Sudirman Said tersebut. Bisa jadi mereka mencari celah untuk balik menjatuhkan Sudirman Said, atau seperti yang diungkapkan Kompasianer Axtea99. Mereka ingin menjadikan Sudirman Said sebagai preseden bagi masyarakat, agar jangan berani-berani melaporkan pelanggaran etik anggota DPR apalagi ketua DPR, jika tidak mau jadi bulan-bulanan MKD.

Dan apa tanggapan masyarakat?

Masyarakat khususnya netizen pun menyampaikan tanggapan dengan caranya sendiri. Muncullah tagar #PertanyaanMKD yang kemarin tidak lama setelah sidang berlangsung jadi Twitter Trending Topic di tanah air. Jangan bayangkan lewat tagar tersebut netizen ingin mengungkapkan amarah atau kekesalan secara frontal.

Yang terjadi adalah tagar tersebut menjadi bahan lelucon di jagad maya. Misalnya nih, 

#pertanyaanMKD yang mulia : kalian benar2 orang yang mulia ?” oleh akun @eth_sm 

“Apakah Suara Golkar benar2 Suara Rakyat? Jawab Ya atau Tidak! Jangan panjang2.. #PertanyaanMKD oleh akun @prismaresource 

“Saudara pengadu, kita ganti posisi mau? #PertanyaanMKD oleh akun @venusgazer 

“Saudara pengadu, minta maaf ajalah udah mau akhir tahun nih. Biar kita taun baruan bareng di Monas. #PertanyaanMKDoleh akun @NaomiloveNoel 

Dan masih banyak lagi kicauan penghibur hati yang lain…

Kendati tagar #PertanyaanMKD sudah tidak nangkring di trending topic lagi, gaungnya di jagad twitter masih bisa terasa. Kicauan demi kicauan yang menyertakan tagar tersebut terus bermunculan. Sejak tadi pagi sampai tulisan ini diturunkan saya amati sudah lebih dari 900 kicauan baru muncul.

Apa artinya ini?

Jika para hakim MKD bijak, mereka mesti memetik pelajaran dari fenomena ini. Masyarakat semakin cerdas. Mereka sudah bisa menimang-nimang bagaimana kredibilitas MKD saat ini. Jika masyarakat puas dengan kinerja MKD kemarin, mestinya tidak muncul tagar satire tersebut. Apalagi masyarakat cukup getol mengikuti perkembangan kasus SN. Jadi semestinya para anggota dewan yang terhormat tak perlu banyak bersiasat  lagi. Tempatkanlah kebenaran pada tempat yang semestinya, jangan sampai kredibilitas MKD semakin buruk di mata masyarakat.

Tapi pada sisi lain, sekalipun MKD terlihat kurang mampu mengambil sikap proporsional dalam persidangan kemarin. Kita mesti bersyukur karena MKD menggelar sidang secara terbuka dan sejak awal ngotot meminta seluruh rekaman yang ternyata kemudian semakin membuka mata semua orang.

Kita juga salut kepada pak Maroef Sjamsoeddin dari Freeport yang telah mengambil langkah bijak merekam pembicaraan yang sensitif tersebut serta berkonsultasi dengan Sudirman Said. Sekalipun pekerja pada perusahaan asing, jiwa bela negara beliau sangat diuji dalam kasus yang satu ini.

Kemudian satu lagi orang kunci yang harus kita apresiasi, Sudirman Said. Kemarin sekalipun dicecar sedemikian rupa, Sudirman tetap konsisten, berpikir jernih dan menunjukan kedewasaan sebagai pejabat publik negeri ini.

Pasca sidang MKD, Presiden Jokowi dan Wapres JK nampak marah besar. Beberapa elit, termasuk tokoh Golkar mendorong SN untuk segera mengundurkan diri. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah tagar #PertanyaanMKD masih akan menggema di jagad maya beberapa hari ke depan ini? Kita tunggu kelanjutan sidangnya. (PG)

 

_____________________

gambar: dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun