bening, jernih, sedikit berkilau, seperti embun pagi
akan menemani perjalananmu, kawan.
.
Jika tekun,
kamu akan bertemu bulir yang lain
sama bening, jernih, berkilau seperti embun pagi.
.
Lalu tak lama kemudian, kamu akan mendengar suara gemericik sungai.
Tak jauh,
sejauh gurat pena dan kertas hatimu, atau tarian jari-jari dan panggung tuts keyboard-nya.
.
Butiran ide telah menjadi sungai yang bersahabat dengan penghujan dan kemarau.
Reguklah, reguk sepuasnya
sampai penuh jiwamu, kawan.
.
Perjalananmu masih panjang.
Jika tekun, kamu akan bertemu sungai lainnya di balik bukit dan belantara prosa.
Lebih deras, lebih dalam.
.
Seringkali perjalanan ini begitu melelahkan dan menyakitkan.
Namun kita telah terlahir untuk itu, kawan.
Tak peduli tetes atau sungai, kita akan terus memburu dan bersamanya,
sampai kita menjadi statis dan berubah menjadi prasasti.
Â
__________________________________________
Â
ilustrasi gambar dari: www.fotografer.net oleh Teguh Santosa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H