Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Forum Petani: Belajar Lebih Dekat dengan Alam

10 September 2015   08:19 Diperbarui: 10 September 2015   08:54 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berefleksi panjang, sesi berikutnya sampai makan siang dilanjutkan dengan materi pembuatan pakan ternak yang dipandu oleh pak Syrilus Tandioga, aktivis Pemberdayaan dan pengurus CU Sauan Sibarrung Tana Toraja. Pak Syrilus juga berbagi cara membuat jamu ayam kampung, sebagai alternatif penambah nutrisi dan membantu menjaga kesehatan ayam kampung.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan sekali lagi mudah ditemui di sekitar kita. Bahkan sampah dapur seperti kulit telur, kulit umbi-umbian, tulang ikan, ampas kelapa, minyak bekas dan sisa sayuran yang tak pernah kita pikirkan bisa digunakan kembali, ternyata bisa diolah untuk menjadi pakan ternak. Bahkan dengan bantuan mesin penggiling dan pencetak, semua bahan-bahan tadi bisa disulap menjadi pelet seperti pelet pabrikan yang biasa dipasarkan di toko tani. Bedanya dengan membuat sendiri, kita bisa jauh menghemat dibanding selalu membeli pakan pabrikan. Efisiensi biayanya mencapai 60%-70%.

[caption caption="Bahan-bahan membuat jamu ayam kampung"]

[/caption]

[caption caption="Demo masak oleh ibu Agnes dan tim"]

[/caption]

Setelah makan siang, bu Agnes Wahyu dan tim pun mulai mengambil alih “pertunjukan”. Berbeda dengan materi-materi sebelumnya yang “beraroma” tani dan ternak. Kali ini bu Agnes akan melakoni demo masak sebagai salah satu kiat pasca-panen. Menu yang didemokan adalah Abon Lele, Susu Kedelai dan Steak Keju dengan bahan utama jagung manis. Bu Agnes yang memang seorang pengusaha kuliner dan obat-obatan herbal dari Palu, Sulawesi Tengah, piawai memandu peserta langkah demi langkah memasak sambil sesekali mengeluarkan guyon agar peserta tidak jenuh, terutama saat bahan makanan sementara diolah.

Menjelang coffee break sore, ketiga menu berhasil diselesaikan. Peserta pun diberi kesempatan untuk menyicipi hasil demo masak. Berhubung dekat dengan meja demo saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memboyong sepiring steak keju, dan menikmatinya dengan secangkir kopi panas.

Dengan berakhirnya sesi demo masak, seluruh rangkaian materi telah tuntas. Namun acara tidak berakhir begitu saja. Berhubung sebentar lagi, seluruh peserta akan berpisah satu sama lain, panitia masih menyuguhkan satu persembahan seni lagi untuk seluruh peserta.

Satu set pemain alat musik khas Bali, dan lima gadis cilik telah bersedia di dekat panggung. Begitu canang, gendang dan gamelan berbunyi harmonis, empat gadis cilik pun mulai melenggak-lenggok indah. MC memperkenalkan tarian itu sebagai Tari Panyembrama yang biasa digunakan warga untuk menyambut tamu. Seluruh peserta nampak antusias menikmati tarian tersebut.

Memang mayoritas penduduk desa Sendang Mulyasari adalah transmigran asal Bali yang telah menghuni desa tersebut semenjak tahun 1980-an. Oleh karena itu budaya khas Bali mulai dari kesenian, dialek penduduk-nya, sampai arsitektur rumah serta bangunan-bangunan penduduk begitu kental terasa di desa ini.

Seluruh rangkaian acara pun diparipurnakan oleh Misa Penutup yang dipimpin oleh Pastor Bartholomeus S, Pr dan Pastor Linus Oge, Pr.

[caption caption="Para pemain musik sedang mengiringi tari-tarian"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun