Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Ujian untuk Rupiah Kita

26 Agustus 2015   22:19 Diperbarui: 26 Agustus 2015   22:19 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak bulan Mei, pemerintah juga mulai menegakkan kedaulatan Rupiah dengan mewajibkan semua transaksi dalam negeri menggunakan mata uang Rupiah.

Inflasi sampai Juli juga masih cukup terkendali di kisaran 0,93% sehingga secara komulatif tahun 2015 inflasi baru berada pada angka 1,9%.

Perlambatan ekonomi memang mengakibatkan nilai ekspor cenderung menurun, namun upaya pemerintah mengendalikan impor terlihat dari neraca perdagangan Juli yang surplus 1,33 miliar dolar AS sehingga secara year on date sampai Juli neraca perdagangan kita masih surplus 5,73 miliar dolar AS. Pemerintah belakangan ini juga giat berkoordinasi dengan stakeholder seperti dunia usaha untuk mencari solusi bersama bagaimana menggerakkan perekonomian.

Ada sejumlah strategi lain yang masih bisa dilakukan. Seperti percepatan penyerapan anggaran pemerintah untuk menggenjot belanja. Kemudian memberi perhatian lebih kepada sektor UKM melalui stimulus seperti insentif suku bunga kredit. Pada pada krisis moneter 1998 silam geliat ekonomi akar rumput terbukti mampu menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi saat sektor finansial hampir sekarat.

Dari sisi fundamental yang lain, sebaiknya para elite politik berhenti menebar statement kontroversial untuk menciptakan iklik sosial politik lebih kondusif. Bukan waktunya lagi para petinggi negara dan elite politik saling sikut sana sini. Jika iklim politik lebih kondusif dan pemerintahan berjalan dengan baik, para investor juga betah menanamkan modalnya di negeri ini.

PR berikut bagi pemerintah yang menyangkut harkat hidup masyarakat adalah bagaimana tetap mengendalikan inflasi dengan mengamankan jalur distribusi barang dan jasa terutama bahan baku industri yang harus diimpor. Pelemahan Rupiah mengakibatkan banyak harga bahan baku melambung. Di sisi lain, daya beli masyarakat sedang menurun. Akibatnya banyak pelaku usaha yang kesulitan mengelola biaya produksinya. Padahal dunia usaha memegang peran strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.  

Memang ujian bagi mata uang kita kali ini cukup berat, namun kita mesti tetap optimis, badai pasti berlalu.

Artikel ini hanya salah satu sudut pandang dari sekian banyak ulasan lain yang lebih lengkap. Sedikit pesan, jangan terlalu serius membacanya, soalnya ini tulisan “ekonom dadakan” juga. (PG)

 

_____________________________

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun