Dasar perhitungan ini sudah bisa digunakan untuk merancang biaya Lebaran tahun depan. Jika Lebaran anda berjalan seperti biasa, dan tidak ada tambahan komponen biaya yang lain, maka gambaran biaya yang anda butuhkan kurang lebih seperti realisasi biaya anda tahun ini. Dengan asumsi inflasi 10% per tahun, maka anggaplah biaya anda tahun depan mengalami kenaikan 10% sehingga total anggaran biaya menjadi Rp 6.074.200,- Kita bulatkan saja menjadi Rp 6.100.000,-
Biaya ini adalah target penggunaan dana anda tahun berikutnya. Sumber dananya bisa bermacam-macam. Ada orang yang menyiapkan dana hari rayanya dari pinjaman. Cara ini bisa saja ditempuh, namun jika merujuk kepada ilmu Financial Literacy, pinjaman untuk keperluan konsumtif seperti ini adalah keputusan yang kurang bijak.
Pada dasarnya, kredit adalah solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan daya beli kita saat ini dengan mengambil uangnya dari masa depan. Ada biaya tambahan yang terjadi karena kita bukan saja membayar pokok pinjaman, melainkan juga membayar bunga pinjamannya. Jika kredit bersifat konsumtif, maka sebenarnya kita membayar biaya tambahan dengan mengambil pendapatan kita dari masa depan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan hari ini. Lain halnya dengan kredit produktif dimana bunga pinjaman dapat ditutupi dengan keuntungan dari usaha.
Jadi sumber dana berikut yang bisa digunakan untuk meng-cover biaya hari raya adalah dengan cara menabung atau menyisihkan pendapatan. Bukankah kita masih punya waktu kurang lebih 12 bulan lagi, sebelum hari raya berikutnya tiba?
Kembali pada ilustrasi sebelumnya, jika total biaya hari raya yang dibutuhkan Rp 6.100.000,- tersebut dibagi dengan 12 bulan, maka kita mesti menyisihkan pendapatan kurang lebih Rp 509.000,- per bulan ke dalam tabungan hari raya. Sumber dana lain juga dapat diperhitungkan. Misalnya jika THR anda digunakan untuk keperluan berhari raya, dengan THR sebesar Rp 3.100.000,- maka anda sisa mempersiapkan kekurangan dananya sebesar Rp 3.000.000,- dibagi dengan 12 bulan diperoleh penyisihan per bulan sebesar Rp 250.000,-
Jika masih terasa berat, alternatif berikutnya adalah menekan biaya. Sebagai contoh, dari ilustrasi  di atas terlihat kalau biaya transportasi menempati urutan pertama. Maka kita bisa mencari kiat-kiat untuk menekan biaya tersebut. Misalnya memesan tiket jauh hari sebelumnya, atau mengganti moda transportasi yang lebih ekonomis.
Mempersiapkan biaya hari raya, seperti halnya mempersiapkan tujuan keuangan lain dalam hidup ini, membutuhkan komitmen dan ketekunan. Alangkah indahnya jika pada saat hari raya berikutnya menjelang, seluruh persiapan berjalan lancar sehingga kita bisa merayakan hari raya dengan khidmat penuh kegembiraan tanpa perlu kuatir dengan masalah finansial yang tersisa di kemudian hari. (PG)
_________________
Sumber ilustrasi:
Gambar 1 dari www.debtmanagementcalculator.org.uk
Gambar 2 dari dokumen pribadi
