Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Pisang Goreng Tengsin

14 Juli 2015   21:27 Diperbarui: 14 Juli 2015   21:27 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oh, gitu.”

“Eh, ini kue-kuenya buat sendiri ya, Ra? Pisang gorengnya enak loh…..” ucap Jo. Tangan kanannya memegang sisa potongan pisang goreng dari mulutnya.

“Kuenya beli di toko depan kompleks. Tapi,…,” Rara tersipu. “…pisang gorengnya memang buatan aku sendiri.”

Seperti dikomando, serempak Supratman dan Bre ikut menyicipi pisang goreng buatan Rara. Mereka sepertinya juga setuju mengenai kelezatan pisang goreng tersebut.

Obrolan terus mengalir sampai satu per satu piring kue mendekati tandas. Teh manis dalam gelas-gelas pun habis menyusut. Rara mengajak ketiga kawannya untuk bersabar sedikit lagi sebelum hidangan makan malam tersedia.

“Tunggu bentar lagi, ya. Sate babat-nya lagi dipanasi bibi di dapur,…” ucap Rara.

Saat itu diatas meja masih tersisa sepotong pisang goreng.

“Eh, dihabisin dong,…” ucap Rara lagi.

“Aku hampir kenyang. Lagian perut mesti dikasih space buat hidangan berikutnya.., Jo, kamu saja yang makan..,” sahut Bre.

Jo mencibir, “Tumben bisa kenyang, Bre…,” tapi dia pun enggan mencomot pisang goreng yang tinggal satu-satunya itu, lalu menyuruh Supratman yang menghabiskannya. Supratman pun rupanya sama saja.

Mereka pun terus berbincang. Walaupun dari gelagat curi-curi pandang ke arah piring pisang goreng, sepertinya mereka bertiga masih pengen. Hanya mungkin mungkin tidak enak hati pada tuan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun