Melakukan Sendiri
Sedapat mungkin lakukan sendiri semua transaksi keuangan yang menggunakan nama pribadi kita. Kadang-kadang karena percaya pada rekan, tetangga atau keluarga, kita suka menitip ATM untuk tarik tunai atau menitip setoran bank pada karyawan bank yang kebetulan masih keluarga atau masih teman. Titip menitip seperti inilah yang seringkali menimbulkan persoalan di kemudian hari, terutama jika transaksi penarikan tidak sesuai dengan intruksi dan kita tidak memiliki bukti hitam di atas putih untuk menguatkan posisi kita.
Membuat Pencatatan Manual
Kita juga bisa membuat pencatatan sederhana yang berisi transaksi-transaksi yang kita lakukan di buku rekening, baik penarikan maupun penyetoran. Setelah itu secara berkala, misalnya sebulan sekali atau tiga bulan sekali lakukan rekonsiliasi dengan buku rekening yang diterbitkan bank. Lalu bandingkan kedua pencatatan tersebut. Idealnya selain transaksi Adminstrasi bank, bunga tabungan dan pajak atas bunga tidak ada selisih diantara keduanya. Jika terjadi selisih, cari tahu transaksi mana yang tidak sama. Jika anda merasa kurang jelas kembali tanyakan dengan petugas bank.
Â
Anda juga bisa memaksimalkan fasilitas internet banking yang disediakan bank untuk memantau riwayat transaksi dan hilir mudik dana di rekening kita. Pada fasilitas internet banking pada umumnya rincian transaksi tersedia dengan baik, seperti halnya rekening koran. Hanya saja, hindari mengakses internet banking dari fasilitas umum seperti misalnya warnet, dan segera sign out atau logout dari akun internet banking anda begitu selesai.
Dengan memberi perhatian pada perkembangan keuangan, kita ikut menekan resiko terjadinya penyelewengan dana pada rekening kita. Tidak apa sedikit rempong, selama hasil kerja keras kita terlindungi dengan baik. Â (PG)
Â
__________________________
ilustrasi gambar dari: kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H