Lin seperti ragu. Dilihatnya sekali lagi ruangan di lantai bawah, membiarkan sisa-sisa memorinya menggelegak memanggil kembali pengalaman demi pengalaman dari waktu yang dihabiskannya di rumah itu. Pengalaman getir maupun pengalaman manis bergantian mengisi ingatannya.
Lin pun mengangguk mantap.
Senyum wanita cantik itu semakin lebar, lalu dia meletakkan tangannya ke bahu Lin. Perlahan namun pasti, Lin merasa tubuhnya semakin ringan. Dia dan wanita tadi terangkat dari lantai rumah. Plafon rumah seketika itu berubah menjadi bintang-bintang, dan Lin melihat dengan jelas dunia yang penuh penderitaan telah mereka tinggalkan jauh di bawah sana.
Lin merasa begitu damai dan gembira, tak pernah sekalipun dia merasa sebahagia ini.
“Lin senang, tante…..”
Wanita itu mengangguk.
“Semua orang yang kesana akan merasa bahagia, nak. Mulai sekarang, tidak ada lagi yang bisa menyakiti kamu.”
Pakaian Lin pun mulai berubah warna menjadi putih berkilauan, seindah pakaian wanita yang menemaninya. Semakin lama mereka semakin tinggi dan bergabung bersama bintang-bintang yang bersinar semarak menerangi bumi nan fana.
____________________
ilustrasi gambar dari: