Pada tanggal 20 Mei, 107 tahun yang lalu, organisasi Budi Oetomo yang dipelopori oleh beberapa tokoh muda didirikan. Â Organisasi ini menjadi cikal bakal gerakan dan perjuangan yang lebih besar sampai pada akhirnya perjuangan anak-anak bangsa ini bermuara pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Untuk menjadi reminder terhadap semangat kebangsaan yang lahir saat itu, maka setiap tanggal 20 Mei kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Setiap orang dan organisasi punya cara tersendiri memperingatinya. Hari ini kita mendengar banyak berita unjuk rasa memperingati Harkitnas di kota-kota besar kita  Pemerintahan di daerah biasa memperingatinya dengan mengadakan upacara. Kompasianer Suci Handayani pun mengulas liputannya mengenai peringatan Harkitnas bertema edukasi untuk anak-anak.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti pun punya cara tersendiri memperingati Harkitnas tersebut. Jika sejumlah mahasiswa melakukan demonstrasi, menteri Susi tidak mau kalah. Beliau ikut berdemonstrasi. Bedanya, demonstrasinya terjadi di laut.
Bersamaan dengan Harkitnas tahun ini, kementerian yang dipimpinnya bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menenggelamkan sejumlah kapal yang tersangkut illegal fishing.  Tidak tanggung-tanggung, ada 41 kapal yang ditenggelamkan hari ini di beberapa wilayah laut tanah air yang berbeda. Kapal-kapal tersebut berasal dari Thailand, Vietnam dan Filipina.
Dalam pidatonya di kantor KKP, menteri Susi mengatakan penenggelaman 41 kapal illegal fishing ini merupakan bukti bahwa pemerintah sungguh-sungguh berupaya menegakkan kedaulatan bangsa khususnya dalam bidang kemaritiman. Aksi ini tentu saja juga merupakan bagian dari upaya-upaya menjaga sumber daya kelautan di tanah air kita.
Bukan kebetulan Susi memilih momentum Harkitnas hari ini untuk menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan tersebut.
Kabarnya usai penenggelaman kapal, menteri Susi mendapat surat anonim yang isinya mengecam kebijakan pemerintah tersebut. Beberapa hari lalu, kita juga mendengar kabar kalau posisi menteri Susi dihargai 5 triliun rupiah oleh orang-orang yang tidak senang dengan sepak terjangnya sebagai menteri KKP. Sepertinya banyak orang yang merasa terancam dengan langkah beranti Susi Pudjiastuti.
Tapi kita tahu pasti bagaimana respon menteri Susi terhadap ancaman-ancaman seperti itu. Menteri Susi tidak bergeming dan tidak gentar untuk terus menjalankan kebijakan dalam kementeriannya demi menjaga kedaulatan negeri ini.
Sejauh ini memang nampak kalau menteri Susi adalah salah satu menteri belum terkontaminasi sengat politik di lingkungan pemerintahan. Sampai hari ini beliau masih menunjukkan konsistensi dan profesionalitas tinggi dalam menjalankan jabatannya. Di saat yang sama beberapa menteri yang lain sibuk berpolemik (dan berpolitik) sehingga kerap membuat rakyat cenat-cenut memikirkan statement mereka. Makanya jika ada reshuffle kabinet, mestinya menteri Susi jadi salah satu yang dipertahankan.
Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional. (PG)
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H