Lelehan matahari tidak akan menguapkan harapan kami
pada kehidupan.
Kerasnya bebatuan tidak menyurutkan cangkul kami
terus bekerja.
Kami sudah cukup akrab dengan preman bernama inflasi
Jadi tidak perlu malu menaikkan harga minyak
.
Hanya saja kami semua hampir sekarat
lelah sudah memanggul sebuah panggung raksasa
tempat kalian bermain telenovela dan akrobat politik
.
Tetesan darah dan keringat kami yang disulap jadi kertas suara
akankah jadi sia-sia seperti biasanya?
Padahal kami sudah terlanjur meletakkan mimpi di atas bintang-bintang
tentang kehidupan yang lebih baik dari hari kemarin.
.
Kami bukan ingin kalian ikut memeras keringat
di atas sawah yang hampir mengering
di dalam perahu penangkap ikan
di lorong-lorong pasar rakyat yang berlumpur
Bukan…
.
Karena kami memilih kalian untuk bekerja dengan pikiran dan akal sehat
sebuah kerja yang luhur dan mulia.
Tapi cobalah bekerja sama kerasnya dengan jibaku kami
Sama kerasnya dengan ayunan cangkul kami
Sama kerasnya dengan kayuhan kaki kami.
.
Tanggalkan sudah jubah besi bernama egoisme
lepaskan sudah belitan bernama arogansi
lupakan pertikaian masa lalu
dan tatap masa depan yang penuh badai untuk dilewati bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H