Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kakek Baik Hati

17 Desember 2014   20:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:06 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak perlu menunggu,
dia hanya datang melalui butiran mimpimu,
menyusuri awan-awan dan selalu sampai pada saat kamu terlelap.
.
Tak perlu gelisah,
kakek baik hati itu selalu tahu,
dia tidak pernah mengecewakan anak-anak baik di hari bahagia mereka.
.
Jadi tidurlah manis.
Seperti malam yang memuja bulan, panjatkan doa-doamu sekarang,
di antara salju ada keping-keping harapan yang akan membelai tidurmu.
.
Sampai fajar nanti tiba,
kamu akan tersenyum memandang hadiah yang ditinggalkannya.
dan seperti pagi yang memuja matahari, panjatkan syukurmu segera.

Video dari: https://www.youtube.com/watch?v=6vrA1Sz_RRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun