Yogyakarta - Pelaksanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Penelitian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UKM KPM UMY) telah memasuki minggu keenam uji coba produksi pada Minggu (19/09).
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penanaman benih kelor, analisis dan identifikasi lahan serta tanaman kelor dengan beberapa jenis sampel, pemanenan tanaman kelor meliputi pemetikan daun kelor, pencucian, penimbangan, pengeringan dan penggilingan, perawatan dan perbaikan mesin, pengukuran dan analisis besaran listrik, analisis daya listrik setiap mesin, serta pembuatan puding coklat dari serbuk kelor. Kegiatan ini melibatkan 23 orang anggota tim pelaksana PHP2D UKM KPM UMY.
“Penanaman benih kelor memerlukan perlakuan khusus, yaitu dengan merendam benih tersebut minimal 12 jam dengan air hangat. Tujuan perendaman biji tersebut adalah untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih) serta mempercepat pertumbuhan benih. Biji yang mengapung umumnya kecil peluangnya untuk mengeluarkan tunas.
Oleh karena itu, saat meniriskan benih perlu dilakukan pemisahan antara benih yang mengapung dan yang tenggelam,” jelas Shafa Afro Haifa selaku Penanggung Jawab Divisi Pengadaan Bahan Baku. Shafa menambahkan, mengapung dan tenggelamnya benih tidak dilihat pada awal perendaman, tapi pada akhir perendaman. Jika persediaan benih yang dimiliki sedikit, benih yang terapung dapat tetap ditanam karena memiliki kemungkinan untuk berkecambah.
Selain penanaman benih kelor, divisi Pengadaan Bahan Baku juga melakukan analisis terhadap lahan dan tanaman kelor yang ada di sekitar tempat pelaksanaan PHP2D. Analisis tersebut dilakukan pengambilan sampel secara acak di lahan kelor warga Desa Pilangrejo, sehingga tidak hanya lahan percobaan namun masyarakat juga bisa menanam tanaman kelor di lahan masing-masing.
Terdapat dua jenis metode perbanyakan yang digunakan yaitu secara generatif atau menggunakan biji, serta perbanyakan vegetatif menggunakan stek batang yang diberi tambahan ZPT yakni ZPT alami yang menggunakan bawang merah serta ZPT sintesis berupa rootup. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mempertahankan produktivitas lahan dan tanaman kelor.
Lahan perlu dianalisis untuk mengetahui kesuburan dan keseimbangan ekosistemnya dan memastikan bahwa lahan tersebut mendukung pertumbuhan tanaman kelor. Tanaman kelor perlu dianalisis dalam hal ketahanannya terhadap hama dan penyakit, serta memiliki produktivitas yang optimal.
Sementara itu, Divisi Perlengkapan dan Pemeliharaan Alat Produksi melakukan perbaikan dan perawatan mesin, pengukuran analisis besaran listrik, serta analisis daya setiap mesin. Perbaikan dan perawatan mesin yang dilakukan berupa analisis performansi, pemeriksaan kondisi, pembersihan mesin, dan troubleshooting.
Pengukuran analisis besaran listrik menggunakan metode pengukuran daya nominal (running power) dan daya start (start power), serta metode pengukuran arus nominal (running current) dan arus start (start current/inrush current). Pengukuran tersebut berguna menetukan spesifikasi pengaman Miniature Circuit Breaker (MCB) atau sakelar, juga menghitung situasi yang paling banyak mengonsumsi listrik.
Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur multimeter dan panel kWhmeter PLN. Manfaat dari analisis daya setiap mesin diantaranya menentukan kapasitas komponen (kabel pengaman MCB), mengetahui alat yang mengonsumsi energi listrik paling besar, dan berperan dalam kalkulasi biaya BEP.