Desa Duren - Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pada 10 Oktober 2021 tim PHP2D bersama UMKM Â (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang ada di Desa Duren melakukan pembutan
Pembuatan keripik tempe ini dilakukuan di rumah Pak Jamali yang sebelumnya tim kami juga melalukan kegiatan di tempat itu, hal ini merupakan sebuah inovasi untuk meningkatkan harga jual produk olahan tempe, yang semula hanya dijual dalam bentuk tempe mentah, team PHP2D memberkan inonasi dengan membuat oalahan keripik tempe, nanti nya keripik tempe ini akan memiliki berbagai varian rasa.Â
Diharapkan dengan memberi varian rasa pada keripik tempe akan menambah minat dan harga jual. Â Hal ini dilakukan karena dampak pandemi membuat menurunnya harga tempe produksi Desa Duren.Â
Bahan baku utamanya adalah tempe mentah, setelah tempe sudah siap selanjutnya adalah membuat resep olahan tempe yang terdiri dari tepung beras, tepung tapi oka, kemiri, bawang putih, ketumbar, garam, penyedap rasa, perasa, soda kue, irisan daun jeruk dan telur.Â
Selanjutnya bahan seperti kemiri, bawang putih, ketumbar dihaluskan, setelah di haluskan dicampur bersama bahan lain seperti tepung beras, tepung tapioka, garam, penyedap rasa, tepung tapioka, irisan daun jeruk semuanya dicampur dengan air dan telur adonan dibuat tidak encer dan tidak kental. langkah selanjutnya adalah mengiris tempe dengan ketebalan tertentu, setelah irisan tempe sudah siap, memasukkan minyak kedalam wajan dan menunggu hingga minyak benar-benar panas.Â
Tempe yang sudah diiris dimasukkan kedalam adonan usahakan semua bagian tempe terkenan adonann dengan merata, jika minyak sudah panas maka tempe yang ada diadonan dimasukkan kedalam minyak dan tetap dibolak balik agar tidak gosong. Setelah matang tempe diangkat dan ditiriskan lalu dimasukkan kedalam spiner kurang lebih 15 menit supaya kadar minyak dalam tempe berkurang dan lebih awet.Â
Langkah terakir adalah memberi varian rasa pada keripik tempe untuk meningkatkan rasa sekaligus memberi tampilan pada keripik tempe. Bumbu perasa tersebut ada berbagai varian seperti balado, pedas manis, jagung bakar, keju dan masih banyak lagi.Â
Setelah diberikan varian rasa keripik ditimbang dengan berat 200gr dan dimasukkan kedalam plastik kemasan. Kemasan juga kami berikan stiker dan kami sealer supaya udara tidak masuk kedalam dan tahan lama, didalam stiker juga diberikan harga dengan alat label yaitu Price Labeller, keripik tempe siap dijual dan dinikmati.
"PHP2D !! Satu cita wujudkan asa untuk negeri"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H