Mohon tunggu...
Nahlatul Azhar
Nahlatul Azhar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku biasa, tapi aku bisa!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Hari Pahlawan] Pahlawan dan Benci

11 November 2013   20:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:18 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

No. Urut 76

Nahlatul Azhar

Pahlawanku buakan mereka yang tertulis namanya dalam sejarah
yang diketahui dunia karena jasanya yang melimpah
yang dibanggakan negara berkat tetes darah dan keringatnya
yang berkorban harta hingga nyawa
pahlawan hebatku bukan mereka itu

Aku mengenalnya dari kebencian kanak-kanak
mengingat deretan luka yang ditorehkan pada betisku
akan kayu kayu patah peninggal jejak
juga pada sepasang mata tajam yang terus mencari celah
aku kembali salah, menangis di sudut kamar

Pahlawanku seolah tak peduli bahagiaku
ku dilarang bermain banyak banyak
dikurung dan tak dibolehkan berkawan siapa saja
dihukum karena lidahku kelu membaca ayat
hingga benci semakin tertanam dalam sukama

Tapi ...

Pahlawanku tidak peduli pohon kebencianku
baginya, aku mahluk berkawan setan
katanya setan setan yang merantaiku hendak diusir
olehnya diusir dengan mantra seorang laki laki
bukannya sadar, aku makin terhasut menamainya kejam

Dialah pahlawanku, tak bermahkota, juga tanpa tahta
yang ku kenal sepanjang hidupku
yang berjasa pun kau tidak tahu
yang menjadi ayah sang pembenci ini
yang ada untuk keabadianku

Pahlawanku ...
pengundang sejuta rasa terimakasih

*Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Fiksi hari Pahlawan.link: http://www.kompasiana.com/androgini].

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community. [link: http://www.facebook.com/groups/175201439229892/]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun