Film animasi merupakan sebuah pertunjukan gambar hidup. Kenyataan membuktikan bahwa unsur gerak akan lebih menarik dan mempunyai arti lebih dibandingkan dengan gambar diam. Hal ini sejalan dengan karakter dasar manusia yang pada prinsipnya selalu menginginkan adanya perubahan dan pergerakan. Film animasi lebih dikenal masyarakat sebagai film kartun. Namun sebenarnya kartun sendiri merupakan bagian dari film animasi, yang dikonotasikan sebagai tontonan lucu dan sifatnya menghibur.Â
Seiring perkembangan jaman dan teknologi, film animasi tidak hanya menampilkan gambar menarik saja namun sudah mulai menyelipkan nilai-nilai tertentu yang dapat memberi pengaruh bagi penontonnya. Mari kita simak film apa saja yang memberikan dampak sosial serta mengajarkan nilai-nilai bagi kehidupan!
Film pertama yaitu "Barbie Dreamhouse Adventure" (2018), film Barbie ini berada dalam arahan sutradara Patrice Berube, Conrad Helten, dan kawan-kawan. Secara garis besar film ini berkisah tentang kehidupan Barbie beserta keluarga dan teman-temannya.
Barbie boleh dikatakan sebagai boneka paling terkenal di dunia. Para gadis cilik hingga banyak orang dewasa menyukainya karena tampilannya yang sangat fashionable. Meski telah ada di pasaran dunia sejak puluhan tahun, Barbie justru baru merasakan rekor penjualan tertinggi pada tahun 2020 lalu. Ditahun 2020 perusahaan produsen Barbie, Mattel, mendapat hasil penjualan mencapai 1,35 miliar dolar AS (sekitar Rp18,8 triliun). Secara presentase, peningkatan penjualan ialah sebesar 16% dari rata-rata penjualan selama tiga tahun terakhir.
Pakar bisnis UCLA Anderson School of Management, Ynon Kreiz, mengatakan beberapa perusahaan produsen mainan ternama seperti Barbie dan Hot Wheels memang mengalami pertumbuhan penjualan yang positif. Permintaan akan mainan anak meningkat sama sesaat setelah mereka menonton film animasi tersebut dan hal ini sama dengan kebutuhan hiburan untuk orang tua, seperti game online dan Netflix.
Barbie tidak hanya digemari satu generasi namun banyak generasi, mulai dari anak-anak hingga kalangan orang dewasa masih cukup banyak yang menonton hingga bermain Barbie. Tidak bisa kita pungkiri bahwa film Barbie memberikan dampak sosial yang luar biasa bagi masyarakat, bukan hanya membeli boneka atau mainan Barbie namun khalayak sering kali mengikuti cara berpakaian Barbie hingga menjadikannya role model dan patokan sebagai "wanita cantik" yang wajib diikuti.
Beranjak ke film animasi selanjutnya, sudah pasti kita sudah tidak asing lagi dengan film animasi Nussa yang sering diputar oleh saudara yang lebih muda. Film animasi Nussa adalah salah satu animasi yang terkenal di Youtube. Akhir-akhir ini animasi Nussa sudah menarik perhatian masyarakat Indonesia dan sering kali viral diberbagai media sosial hingga akhirnya diangkat ke layar lebar pada tahun 2021. Film animasi Nussa adalah tontonan yang bertemakan Islami bisa disaksikan secara gratis pada Channel Youtube "Nussa Official" dengan subscriber sebanyak 6,1 juta.
Film animasi memiliki pesan yang terkandung disetiap adegan yang ditampilkan baik itu buruk maupun baik. Episode yang akan dibahas kali ini yaitu tentang "Toleransi" dan "Tolong & Terima Kasih". Pada episode Nussa dan Rara, nilai karakter yang cenderung mendominasi atau yang hampir ada di setiap episode adalah nilai karakter peduli sosial.
Alur yang terdapat pada film ini mengkisahkan seseorang yang menjalankan kehidupan sehari-hari menurut ajaran Islam menggunakan cara penyampaian dan karakter yang begitu mudah pahami oleh semua kalangan hingga anak usia dini sekalipun. Pesan moral dan nilai edukasi yang begitu tinggi terdapat dalam animasi ini. Nussa dan Rara merupakan kakak beradik yang selalu saling mengingatkan dalam kebaikan. Maka dari itu, film Animasi ini sangat cocok digunakan sebagai media pengembangan nilai moral agama anak usia dini.
Saat menjelajahi YouTube untuk mencari tontonan, maka channel Nussa Official bisa alternatif yang dapat memberikan dampak baik bagi anak-anak. Di setiap episode, karakter Nussa dan Rarra bisa menjadi teladan karena baik saat ditiru oleh anak-anak. Salah satunya yaitu memperkenalkan sikap toleransi ke anak sejak dini. Melalui episode toleransi ini, Nussa dan Rarra memberikan contoh bahwa menolong orang lain harus dengan ikhlas dan kita harus belajar menjalin hubungan baik tanpa memandang agama atau ras dari orang tersebut. Meskipun dalam lingkungan kita memiliki banyak perbedaan namun hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi kita agar saling menghargai satu sama lain dan tetap hidup berdampingan.
Nilai-nilai yang diajarkan film Nussa tentu saja memberikan dampak atau pengaruh bagi lingkungan sosial, banyak orang tua menggunakan film Nussa sebagai media pembelajaran anak untuk memahami nilai moral, etika, hingga agama.
Pada bagian yang terakhir ini, nilai atau dampak dari film animasi Nussa episode "Tolong dan Terima Kasih" yaitu saat Umma mengajarkan Nussa dan Rara untuk selalu mengatakan tolong saat memerlukan bantuan seseorang dan jangan lupa katakan terima kasih saat sudah diberikan bantuan atau diberikan sesuatu. Meskipun hal ini terkesan sangat sederhana namun juga sangat berdampak bagi seseorang, dari cara bertutur kata dengan baik dan benar maka akan dinilai sebagai anak yang sopan dan mengerti tata krama.
Meskipun film animasi sering dikaitkan dengan filmnya anak-anak namun siapa sangka ternyata memberikan banyak pengaruh dalam kehidupan sehari-hari, melalui film animasi ternyata masyarakat terdampak secara sosial seperti mengikuti trend fashionnya atau tanpa disadari ternyata orang tua juga mengajarkan banyak nilai-nilai kehidupan melalui film kartun atau animasi yang sering kita tonton.
Daftar Pustaka
V. (2023, June 16). YouTube. Dikutip dari https://www.merdeka.com/uang/penjualan-boneka-dan-mainan-barbie-melonjak-usai-filmnya-ditonton-jutaan-orang-di-dunia-24187-mvk.html?screen=2
Nilai-Nilai yang Bisa Diambil dari Film Nussa Rara - Informasi Seputar Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini. (2021, November 20). Alta School. DIkutip dari https://www.altaschool.id/blog/nilai-nilai-yang-bisa-diambil-dari-film-nussa-rara
N.P Astuti, R.A. V. (2022). Buku Ajar Filmologi Kajian FIlm. UNY Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H