Mohon tunggu...
Al Huda Savero
Al Huda Savero Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Usual human being

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surga Telapak Kaki

22 Desember 2020   21:09 Diperbarui: 22 Desember 2020   21:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya udah sana kamu bangun, abis itu cepat mandi, jangan lupa sarapan dan pergi ke sekolah" serunya datar terhadap adiknya dan Lili berusaha keluar dari lamunannya.

"Oke kak" seru Dimas dengan semangat walaupun jalannya masih gontai.

Hari-hari seperti biasa dijalani oleh kakak beradik tersebut, di mana mereka berdua harus saling membantu dan mendukung dalam setiap keadaan yang mereka alami, karena mereka akan selalu ingat terhadap pesan terakhir ayah mereka "Lili, Dimas, apapun keadaan yang kalian alami, kalian berdua harus tetap akur dan saling membantu, jangan egois satu sama lain, dan juga ingat, jangan lupa selalu bantu ibu, dan jangan nyusahin ibu" kata-kata itulah yang menjadi semangat mereka ketika mereka menemani sang ayah di hari-hari terakhirnya.

Teringat hari ini adalah hari ibu, Lili dan Dimas sudah menyiapkan rencana untuk ibu mereka, wajar ibu mereka harus berangkat pagi pulang malam hanya untuk mencari nafkah guna memenuhi semua kebutuhan keluarga mereka, dan Lili sebagai anak sulung harus bersedia kehilangan masa-masa cerianya dengan membantu ibunya agar sang ibu tidak terlalu letih dan tak ingin kejadian terulang kembali seperti ayahnya.

Hari itu Lili hanya berencana menyiapkan kado yang sudah beberapa hari sebelumnya ia beli dari uang tabungannya, dan juga dia berusaha untuk memasak makanan yang dia rasa makanan itu cukup menjadi pelengkap dalam merayakan hari ibu.

"Nak, kalian di mana? Dimas, Lili, kalian di mana? Kok tumben udah gelap? biasanya jam segini kalian masih asyik nonton tv. Dimas, Lili, kalian di mana?" seru Erna datar sambil berkeliling mencari anak-anaknya.

Cekrekk, suara stop kontak berbunyi, dari ruang makan sudah terlihat Lili dan Dimas berdiri sambil memagang kado.

"Selamat hari ibu" saut mereka berdua sambil memberi kode terhadap ibunya agar pergi ke meja makan.

"Loh ada apa ini? Kenapa kalian repot-repot nyiapin ini semua?" Saut Erna dengan penuh haru terhadap anak-anaknya.

"Gak apa-apa kok bu, Lili sama Dimas emang udah ngerencanain ini dari jauh-jauh hari, dan ibu gak perlu khawatir, kita gak repot kok, malah kita seneng nyiapin ini semua, ya kan Dimas?" Tanya Lili ke Dimas

"Iya kak, udah ibu gak perlu khawatir sama kita, sekarang ibu duduk, dari tadi sore Kak Lili udah masak, nanti masakannya dingin, mending kita makan sekarang" jawab Dimas sambil cengengesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun