Mohon tunggu...
Bambang Wahyu
Bambang Wahyu Mohon Tunggu... Dosen - Suka musik blues, filsafat, dan karya sastra bermutu

The Dancing Wu Li Master

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Psikonanalisa: Antara Freud dan Lacan

7 Oktober 2021   13:20 Diperbarui: 7 Oktober 2021   13:22 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pemenuhan itu gagal, ia menjadi skema kenikmatan tersendiri. Sublimasi kenikmatan bergeser dari "apa yang ingin dicapai" menjadi "bagaimana proses mencapainya". Proses pencapaian yang memberikan kepuasan.

Atas dasar itu, Lacan memberi tafsir baru atas psikoanalisa di mana konsfigurasi hasrat bisa diperluas di ranah kekuasaan politik, realitas sosial, dan perilaku ekonomi [ ].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun