Bagaimana dengan Yang Absolut? Dalam dialektika, Yang Absolut bukan suatu akhir. Ia bisa menjadi universalitas dan kemudian menggeserkan diri menjadi partikularitas.Â
Manusia tidak dapat mendefinisikan Yang Absolut karena ia tidak mengarah pada harmonisasi semua bentuk refleksi. Yang Absolut mengkonfrontir pengetahuan manusia dengan suatu fakta bahwa ia hanya disposisi logis dari kegagalan upaya sebelumnya untuk mengetahuinya [ ].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!