PUSDAI) yang berada di Jl. Diponegoro No.63, Bandung, Anda sudah bisa mencicipi banyaknya cita rasa mancanegara yang hadir di tegah-tengah kuliner lokal.
Kini tak perlu jauh-jauh terbang ke luar negeri dengan biaya yang tinggi, cukup datang ke Pusat Dakwah Islam (Selasa, 26 Maret 2024, saya bersama kawan-kawan perkuliahan datang menyerbu salah satu pusat kuliner yang di bulan Ramadan ini menjual berbagai macam aneka jajanan atau takjil.
Tak hanya kami, masyarakat Bandung yang tengah berburu takjil untuk berbuka pun mengerumuni para pedagang yang menarik perhatian dengan dagangan yang terlihat menggiurkan. Tentu saja bukan haya menjual penampilan dari dagangan yang ada, tapi mereka pun berani bersaing dengan menjual harga yang sangat affordable.
Yang membuat seru berbelanja di sana, tak hanya makanan dan minuman yang beraneka ragam tapi ada juga yang menjual pakaian bahkan sepatu dan mainan. Untungnya, saya pun mendapat segelas kecil susu Dancow secara gratis yang dibagi-bagikan untuk masyarakat sekitar PUSDAI. Untuk makanan dan minuman yang tersedia dibandrol dengan harga mulai dari 1.000 sampai 20.000 rupiah saja. Tak heran banyak pembeli yang datang karena harga yang murah, sebanding dengan rasa yang diberikan.
Awalnya, saya sempat bingung ingin membeli apa karena sangat banyak jajanan yang disuguhkan hingga tidak bisa memilih santapan, tapi akhirnya rasa penasaran saya lari kepada salah satu pedagang sushi seharga 12.500 yang menggunakan mobil.
Sushi yang dijual cukup variatif, diantaranya ada sushi goreng seharga 7.500 isi 6 dan sushi original isi 20 seharga 12.500, masing-masing diberi saus dan mayonais. Tak hanya itu, mereka pun menjual berbagai macam rasa sushi dengan perpaduan yang unik.
"Kalo jualan biasanya ga disini, karena bulan Ramadan aja saya mencari titik orang berburu takjil, Alhamdulillah banyak yang suka" ucap pedagang Sushi tersebut.
Cita rasa yang diberikan memang enak untuk sushi dengan harga yang murah, karena kapan lagi bisa menjajal makanan khas negeri matahari terbit di lautan kuliner lokal. Tak hanya itu, untuk menemaninya, saya membeli es dawet hijau khas Banjarnegara seharga 5.000 rupiah karena ingin mencoba apakah makanan mancanegara cocok disandingkan dengan kuliner khas lokal.