Mohon tunggu...
Healthy

Pencemaran Sungai Citarum Akibat Limbah industri

30 November 2015   10:45 Diperbarui: 4 April 2017   17:29 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat ,indonesia. Sungai citarum mengalir dari hulunya di Gunung wayang selatan kota Bandung mengalir ke utara dan bermuara di laut jawa.Citarum mengaliri 12 wilayah administrasi kabupaten/kota.Citarum menyuplai air untuk kebutuhan penghidupan 28 Juta masyarakat,Sungai yang merupakan sumber air minum untuk masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Bandung. Dengan panjang sekitar 269 km mengaliri areal irigasi untuk pertanian seluas 420.000 hektar.Citarum merupakan sumber dari denyut nadi perekonomian Indonesia sebesar 20% GDP (Gross Domestic Product) dengan hamparan industri yang berada di sepanjang sungai Citarum..Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari sungai ini , sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar alirannya, tiga waduk PLTA dibangun di alirannya.Kondisi Sungai Citarum saat ini sangat memprihatinkan. Menurut keterangan dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Sungai Citarum kini tergolong sebagai sungai terkotor di dunia.

Berdasarkan data tahun 2010 mengenai kualitas air Citarum, dari 10 titik pantau mutu air yang masuk kategori bahaya atau tercemar berat adalah di empat titik pantau Majalaya, Sapan, Cijeruk, dan Dayeuhkolot. Salah satu parameter signifikan melewati batas ambang adalah kandungan bahan kimia beracun dari limbah cair industri tekstil (yang memiliki proses pencelupan, pemutihan, dan finishing). Selain limbah industri tekstil Sungai Citarum juga menjadi tempat pembuangan limbah bagi industri peleburan besi, industri kertas, dan peternakan sapi. Sebanyak 400 ton limbah disalurkan ke Sungai Citarum per hari.

Oleh karena itu,melalui esai ini saya berpendapat bahwa sungai Citarum merupakan sumber kehidupan dari banyak serta salah satu dari pusat pendapatan negara. Bagaimana mungkin Sungai yang telah memberikan kehidupan bagi orang banyak dan juga pendaparan bagi negara merupakan sungai terkotor di dunia? Hal ini jelas sangat mencoreng nama baik Indonesia. Hal ini disebabkan karena limbah - limbah yang mengalir di Citarum. Limbah tersebut sangatlah berbahaya,itu terbukti dengan banyaknya ikan yang mati di sungai Citarum.Ikan - ikan tersebut mati karena mereka telah hidup di sungai yang telah tercemar oleh limbah yang berasal dari industri.

Limbah industri sangatlah berbahaya karena banyak kandungan zat -zat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Karena adanya kandungan zat berbahaya ini juga menyebabkan air di Sungai Citarum bukan lagi air bersih dan bahkan air yang dilarang untuk di konsumsi oleh makhluk hidup.Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia,namun jika sumber air bersih saja tercemar itu akan menimbulkan masalah besar bagi manusia. Jika manusia mengkonsumsi air yang tercemar itu tidak akan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air bersih melainkan akan menimbulkan masalah baru seperti penyakit - penyakit yang disebabkan oleh air yang tercemar.

Maka dari itu pemerintah harus bertindak tegas kepada industri - industri agar tidak membuang limbah mereka sembarangan di Sungai Citarum. Pemerintah harusnya memiliki peraturan dan juga sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.Sebaiknya pemerintah secepatnya melakukan pembenehan pada Sungai Citarum agar sungai ini dapat berfungsi seperti dulu yaitu sebagai sumber kehidupan banyak orang dan sumber pendapatan bagi negara. Sehingga gelar sebagai sungai terkotor akan lepas,dan masyarakar sekitar dapat hidup sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun