Mohon tunggu...
Philipus Dellian Agus Raharjo
Philipus Dellian Agus Raharjo Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang yang ingin menjadi kawan seperjalanan anda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekuntum Mawar Sejuta Kisah

24 Juni 2016   13:43 Diperbarui: 24 Juni 2016   14:18 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manik-manik rosario (sumber : http://heartsofjesusandmary.com/questions-and-answers-about-the-rosary-pt-1/)

Kemudian dari Inggris kita tahu, bahwa pada abad ke-15 terjadi perang antara dua keluarga bangsawan, yakni Keluarga York dan Keluarga Lancaster. Lambang Keluarga York adalah bunga mawar putih, sedangkan lambang Keluarga Lancaster adalah bunga mawar merah. Perang untuk memerebutkan takhta Inggris itu berlangsung dari tahun 1455 hingga tahun 1487, dikenal sebagai Wars of the Roses, yang di-Indonesia-kan menjadi Perang Mawar.

Bila Anda pernah belajar bahasa Latin, Anda akan menjumpai frasa sub rosa. Frasa sub rosa secara harfiah adalah ‘di bawah mawar’. Namun kata itu mengandung arti ‘rahasia’, ‘dilakukan diam-diam’, ‘secara rahasia’. Bagaimana mulanya mawar dikaitkan dengan rahasia? Menurut Romawi Yunani Kuno, Venus terlibat skandal percintaan – yang celakanya diketahui oleh Harpocrates, sang dewa kesunyian. Sebagai imbalan agar Harpocrates tidak menyebarluaskan skandal itu, maka Cupid – dewa hasrat asmara yang juga adalah anak Venus – memberi Harpocrates sekuntum bunga mawar. Dengan demikian skandal Venus tetap menjadi rahasia. Demikian konon asal mula munculnya frasa sub rosa, rahasia. Dalam bahasa Inggris moderen pun frasa sub rosa memiliki arti yang sama: happening or done in secret.

Harpocrates, Dewa Kesunyian (sumber : wikipedia)
Harpocrates, Dewa Kesunyian (sumber : wikipedia)
Bunga mawar juga memiliki arti penting bagi umat Nasrani, khususnya umat Katolik. Bunga mawar bagi umat Katolik erat kaitannya dengan Santa Perawan Maria karena mawar adalah lambang keperawanan. Bagi umat Katolik Maria adalah ‘Sang Mawar Tak Berduri’. Umat Katolik juga punya doa kesayangan, yaitu doa Rosario. Menilik dari namanya saja sudah terlihat kaitannya dengan bunga mawar, rosa. Untaian manik-manik pada rosario (tasbih) diumpamakan sebagai mahkota bunga mawar, Crown of Roses, yang dalam bahasa Jerman rosario dinamakan rosenkranz. Kranz, karangan bunga (Ingg. garland, wreath).

Manik-manik rosario (sumber : http://heartsofjesusandmary.com/questions-and-answers-about-the-rosary-pt-1/)
Manik-manik rosario (sumber : http://heartsofjesusandmary.com/questions-and-answers-about-the-rosary-pt-1/)
Masih dalam khazanah Gereja Katolik, bangunan-bangunan katedral pada zaman dulu yang bergaya Gothic selalu dilengkapi dengan rose window (harf.: jendela mawar). Yang dimaksud dengan rose window adalah jendela besar yang berbentuk bundar. Biasanya kaca-kaca jendela itu dibuat dengan teknik kaca-patri yang rumit namun indah. Keberadaan rose window ini juga berkaitan dengan Santa Perawan Maria. Di Indonesia Anda dapat melihat keberadaan rose window ini pada gereja Katedral Jakarta, Katedral Malang, Katedral Bandung, dan beberapa gereja Katolik lainnya.

Rose window bagian utara Gereja Katedral Notre Dame, Paris (sumber : https://enthusiastical.wordpress.com/2013/05/03/southern-rose-window-notre-dame-paris/)
Rose window bagian utara Gereja Katedral Notre Dame, Paris (sumber : https://enthusiastical.wordpress.com/2013/05/03/southern-rose-window-notre-dame-paris/)
Tadi sempat saya singgung, bahwa mawar adalah tanaman asli Asia Tengah. Jika Anda membuka peta, negara-negara yang terletak di Asia Tengah dikelilingi atau berbatasan dengan Iran, Afganistan, Pakistan, China, Rusia, dan Turki. Dari dongeng Persia (Iran) dikisahkan, bahwa butir-butir keringat yang jatuh dari dahi Nabi Muhammad SAW berubah dan tumbuh menjadi bunga mawar.

Dalam bahasa Persia Kuno, kata untuk ‘mawar’ adalah ‘gul’ atau dalam bahasa Turki disebut ‘gül’. Sementara di Azerbaijan kata ‘gul’ menjadi ‘kul’. Kata ‘gul’ ini tetap bertahan di Iran sampai sekarang dengan arti yang sama, ‘mawar’. Kata ‘gul’ kemudian diserap dalam bahasa Inggris sebagai nama motif karpet yang mengandung bentuk bunga mawar, baik yang sudah distilir (mengalami stilasi, menggayakan) maupun tidak dibentuk stilir.

Motif karpet gul yang belum distilir (sumber : http://mekikcarpet.com/category/49-pa-intermingled-carpets.aspx)
Motif karpet gul yang belum distilir (sumber : http://mekikcarpet.com/category/49-pa-intermingled-carpets.aspx)
Beberapa motif karpet gul yang sudah distilir (sumber : https://id.pinterest.com/pin/507288345499156581/)
Beberapa motif karpet gul yang sudah distilir (sumber : https://id.pinterest.com/pin/507288345499156581/)
Ada seorang Persia terpelajar kelahiran Shiraz, Iran, yang dididik di Baghdad, Irak, bernama Sa’di atau Saadi Shirazi. Beliau hidup pada abad ke-13 dan menghasilkan karya sastra klasik gemilang yang bernuansa sufisme diberi judul Gulistan. Judul itu berarti ‘Kebun Mawar’. Tulis Sa’di dalam bukunya:

Of what use will be a dish of roses to thee?
Take a leaf from my rose-garden.
A flower endures but five or six days
But this rose-garden is always delightful.

Terjemahan bebas:

Apa artinya seikat bunga untukmu?
Ambillah sehelai daun dari kebun mawarku.
Sekuntum kembang biasanya hanya bertahan lima enam hari
namun kebun mawar ini akan senantiasa berkilauan cahayanya.

Gulistan (sumber : http://cericerichan.blogspot.co.id/2014/12/5-tokoh-sastra-sufistik-dari-persia.html)
Gulistan (sumber : http://cericerichan.blogspot.co.id/2014/12/5-tokoh-sastra-sufistik-dari-persia.html)
Ada banyak karya sastra yang diilhami dari/oleh dan mengandung frasa bunga mawar. Di antaranya adalah William Shakespeare dalam karyanya Romeo and Juliet. Di situ Shakespeare menuliskan: What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet (Apalah arti sebuah nama? Seandainya engkau memberi nama lain pada bunga mawar, toh [ia] akan tetap berbau harum).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun