Sekarang mari kita melompat ke pupuh IV, bait LXXII yang ditembangkan dengan irama Sekar Macapat Gambuh:
[caption id="attachment_264022" align="aligncenter" width="512" caption="Serat Wedhatama pupuh IV Pocung, bait LXXII."]
Pada bait LXXII (ke-72), anda dapat melihat wasanapada, yaitu mangajapa yang mengapit aksara swara i di akhir bait. Dengan demikian Serat Wedhatama telah selesai. Meskipun demikian, sebagaimana saya sampaikan kemarin, masih ada 28 bait tambahan yang kemungkinan tidak ditulis oleh KGPAA Mangkunegara IV.
Latinisasinya:
Gambuh
Meloké ujar iku yèn wus ilang sumelanging kalbu amung kandel-kumandel marang ing takdir iku dèn awas dèn èmut dèn mèmèt yèn arsa momot.
Intinya: orang yang sudah mencapai ilmu-sejati, tidak akan khawatir karena sudah menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah SWT dan mengandalkan Dia satu-satunya dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Nah, anda sudah mengenal purwapada, madyapada, dan wasanapada, juga bagaimana penggunaan dan penulisannya. Masih ada beberapa hal lain berkaitan dengan aksara Jawa yang akan saya sampaikan dalam tulisan berikutnya. Terima kasih, anda sudah meluangkan waktu untuk membaca. Sampai bertemu di tulisan mendatang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H