Mohon tunggu...
Philipus RP
Philipus RP Mohon Tunggu... -

A simple individual trying to share a life reflection. For me, life is a journey. A journey without a journal will only enrich an individual. But to share is to be beneficial for self and other.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SN vs SS

17 November 2015   10:12 Diperbarui: 17 November 2015   10:42 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sampai kemarin informasi mengenai teror di Paris masih banyak menghiasi halaman-halaman depan portal berita online, pagi ini ketua DPR kita berhasil merebut tempat "terhormat" itu. Sayangnya bukan karena prestasi yang gemilang, namun justru karena dugaan keterlibatannya dalam kasus pencatutan nama Jokowi dan JK untuk meminta saham PT Freeport Indonesia. Memalukan. Begitu yang pertama terlintas di dalam benak saya begitu mengetahui hal ini.

Salut untuk keberanian Pak Sudirman yang sudah bersedia melaporkan sang "politisi elit" tersebut ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Sebuah langkah yang tentunya memiliki konsekuensi cukup besar, mengingat orang yang dilaporkannya juga memiliki power yang patut diperhitungkan. Seperti yang sudah kita semua mafhum, hukum di Indonesia ini masih sering berpihak kepada siapa yang kuat, bukan siapa yang benar.

Kemungkinan terburuk pertama sudah terjadi, yaitu bocornya transkrip yang berisi rekaman pembicaraan tiga orang, SN, MS dan R. Hal ini sudah barang tentu menimbulkan kehebohan di masyarakat. Hasilnya, "peperangan" legislatif vs eksekutif pun terpaksa dimulai sebelum waktunya. Sufmi Dasco Ahmad yang menjabat wakil ketua MKD sudah menyatakan akan melaporkan kasus ini ke kepolisian. Namun hal ini rasa-rasanya tidak akan menyurutkan kembali isu yang sudah terlanjur liar. 

Melihat dari reputasi SN sebagai seorang politisi yang kerap bermasalah, masyarakat pun langsung bisa menarik kesimpulan bahwa memang laporan sang menteri adalah sahih. Ditambah lagi dengan adanya transkrip rekaman yang tentunya dapat dijadikan sebagai alat bukti. Hal ini terlihat dari komentar-komentar pembaca yang mayoritas menyudutkan sang komandan legislatif. Pernyataan-pernyataan yang bernada mendukung SN pun langsung banjir hujatan.

Sekali lagi salut untuk keberanian Pak Sudirman. Alih-alih memilih jalan aman dengan menyelesaikan masalah ini di balik layar, beliau memutuskan untuk melaporkannya kepada lembaga yang berwenang. Meski kita menganut asas praduga tak bersalah, dalam hal ini menjadi sulit rasanya untuk berpikir kalau SN tidak berbuat seperti yang dituduhkan. Orang sekaliber Menteri tentunya sudah memiliki perhitungan yang matang sebalum mengambil keputusan. Karena jika sampai laporannya tidak terbukti, hancurlah sudah kredibilitasnya.  

Saya sebagai rakyat biasa pun hanya bisa berharap semoga kasus ini bisa diselesaikan sampai tuntas dan dapat memuaskan rasa keadilan publik. Mungkin dengan begitu, peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi para pejabat lain yang masih mencoba "main mata". 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun