Akhirnya pada hari terakhir, si kera pun menyerah. Dia lalu memberikan buah kelapa itu kepada berang-berang yang datang kepadanya. Aku pasti akan mati kelaparan, lebih baik mati dengan teman daripada mati sendirian, pikirnya.Â
Namun, alih-alih memakannya, berang-berang itu membuang buah kelapa pemberian kera ke sungai. Sang kera pun serta merta melompat untuk menangkap buah itu. Dia pun tercebur ke sungai bersama dengan buah kelapa terakhirnya.
Di luar dugaan, tubuhnya tidak tenggelam. Buah kelapa yang dipegangnya mengapung di atas air dan membawanya menyeberangi sungai dengan selamat. Kini si kera baru menyadari bahwa ternyata berang-berang itu hanya bermaksud membantunya menyeberang. Â
Dalam hidup, seringkali kita terjebak dengan penilaian-penilaian terhadap orang lain yang belum tentu benar. Kita sering terlalu cepat menghakimi orang tanpa penyelidikan yang objektif terlebih dahulu. Seperti si kera yang menilai bahwa berang-berang meminta buah kelapa miliknya hanya untuk dimakan. Â
Alangkah indahnya jika kita bisa menunda penilaian kita terhadap orang lain dan bersedia memberikan kesempatan untuk sebuah penjelasan.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H