Beberapa negara sudah merintis jalan menuju demokrasi yang ramah lingkungan.
Di tempat lain, Komisi Pemilu India (ECI) telah menerbitkan aturan terkait pelaksanaan kampanye yang ramah lingkungan (thehindu.com; 11/03/2019). Melalui aturan tersebut, semua kandidat dan parpol didesak agar hanya memakai bahan-bahan ramah lingkungan dalam masa kampanye. Penggunaan bahan-bahan tidak ramah lingkungan, seperti plastik, politen, dsb. dihitung sebagai pelanggaran kampanye.
Beberapa waktu lalu, seorang Kompasianer telah mengulas pelaksanaan kampanye yang unik di Jepang. Di negeri Shinzo Abe itu, para caleg hanya boleh menempatkan foto-foto narsis mereka menurut nomor slot pada APK yang telah disediakan pemerintah. Langkah ini otomatis mengurangi polusi visual selama kampanye sekaligus memberi kesempatan sama rata bagi setiap kontestan.
Sudah saatnya kita memikirkan cara untuk keluar dari bencana lingkungan lima tahunan ini. Salah satu ciri dari negara maju adalah senantiasa melibatkan prinsip ramah lingkungan dalam setiap kebijakannya. Kiranya Pilpres dan Pileg kita di masa depan menjadi pesta demokrasi yang menghasilkan sampah paling sedikit.
Salah satu ciri dari negara maju adalah senantiasa melibatkan prinsip ramah lingkungan dalam setiap kebijakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H