Mohon tunggu...
Philio Muhamad
Philio Muhamad Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

makan enak tidur nyenyak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Kurikulum

20 Desember 2023   20:20 Diperbarui: 20 Desember 2023   20:24 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Evaluasi Kurikulum

 

Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus menerus, untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu kurikulum yang digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu. Evaluasi kurikulum dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut.

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting dalam proses pendidikan dengan tujuan mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan ke arah tujuan yang telah ditentukan (Nasution S. 2012). Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara komprehensif agar mencapai tujuan yang maksimal (Hutahaean, 2014). Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pegembangan model kurikulum yang digunakan.

Evaluasi kurikulum sendiri memiliki beberapa model-model yang digunakan dalam mengevaluasi kurikulum. Model-model tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada evaluator untuk mempertimbangkan model yang tersedia untuk dipilih sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Evaluator yang akan melakukan pekerjaanya harus memahami keunggulan dan kelemahan dari model evaluasi tersebut dan kemudian menggunakan model yang sesuai dengan keperluannya.

1. Definisi Evaluasi Kurikulum

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evaluasi adalah penilaian, proses untuk menemukan nilai layanan informasi atau produk sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pengguna, dan pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam bukti untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program, atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan pengguna yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengertian evaluasi menurut Joint Committee (1981) ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek. Purwanto dan Atwi Suparman (1999) mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program.

Evaluasi kurikulum merupakan usaha sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki kurikulum yang masih dalam tahap pengembangan maupun kurikulum yang telah dilaksanakan agar menjadi lebih siap di masa yang akan datang. Evaluasi kurikulum bermanfaat bagi semua pihak termasuk guru, Pemangku kepentingan pendidikan, orang tua serta masyarakat. Evaluasi kurikulum memiliki fungsi formatif dan fungsi sumatif yang akhirnya berdampak pada kegiatan edukatif, instruksional, diagnosis, dan administrasi. Evaluasi kurikulum dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber daya.

Evaluasi kurikulum adalah suatu proses evaluasi terhadap kurikulum secara keseluruhan baik yang bersifat makro atau ruang lingkup yang luas (ideal curriculum) maupun lingkup mikro (actual curriculum) dalam bentuk pembelajaran.

2. Tujuan Evaluasi Kurikulum

Tujuan evaluasi kurikulum berbeda-beda tergantung dari konsep atau pengertian seseorang tentang evaluasi. Terkadang tujuan tersebut tercantum jelas dalam definisi yang dikemukakan dan terkadang juga tidak tercantum dalam definisi yang dikemukakan.

Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut:

a.         Fungsi normatif, yaitu berfungsi sebagai perbaikan sistem pembelajaran.

b.         Fungsi diagnostik, yaitu berfungsi untuk mengetahui faktor kesulitan siswa dalam proses pembelajaran.

c.         Fungsi sumatif, berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik.

3. Peranan Evaluasi Kurikulum

Peran evaluasi kurikulum dalam pendidikan berkenaan dengan tiga hal, yaitu sebagai berikut: (Dwianto, 2015)

  • Konsep sebagai moral judgement
  • Konsep utama dalam evaluasi adalah masalah nilai. Hasil dari suatu nilai berisi suatu nilai yang akan digunakan untuk tndakan selanjutnya. Hal ini mengandung dua pengertian yaitu:
  • Evaluasi berisi suatu skala nilai moral, berdasarkan skala tersebut suatu objek evaluasi daoat dinilai.
  • Evaluasi berisi suatu perangkat kriteria praktis yang berdasarkan criteria-kriteria tersebutsuatu hasil dapat dinilai.      
  • Evaluasi dan penentuan keputusan; Beberapa hasil evaluasi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan. Pihak pengambilan keputusan dalam pelaksanaan pendidikan dan kurikulum adalah guru, murid, orang tua, kepala sekolah, para inspektur, pengembangan kurikulum dan sebagainya.
  • Evaluasi dan konsesus nilai; Kesatuan penilaian dapat dicapai melalui suatu konsensus. Kosensus tersebut berupa kerangka kerja penelitian yang dipusatkan pada tujuan-tujuan khusus, pengukuran prestasi belajar behavioral, analisis statistik dari prestasi tes dan post tes. Ada dua dua kriteria dalam penilaian kurikulum:
  • Kriteria berdasarkan tujuan yang telah ditentukan atau sering disebut criteria patokan
  • Kriteria berdasarkan norma-norma atau standar yang ingin dicapai senagaimana adanya.

4. Model-model Evaluasi Kurikulum

Macam-macam model evaluasi yang dipergunakan bertumpu pada aspek-aspek tertentu yang diutamakan dalam proses pelaksanaan kurikulum. Model evaluasi yang bersifat komparatif berkaitan erat dengan tingkah laku individu, evaluasi yang menekankan tujuan berkaitan erat dengan kurikulum yang menekankan pada bahan ajar atau isi kurikulum. Dengan demikian sesungguhnya terdapat hubungan yang sangat erat antara evaluasi dengan kurikulum (Adnan, 2017). Ada beberapa model evaluasi kurikulum, yaitu:

a. Model Penelitian

Model penelitian adalah model evaluasi kurikulum yang menggunakan model penelitian didasarkan atas teori dan metode tes psikologis serta eksperimen lapangan.

Ada beberapa kesulitan yang dihadapi dalam eksperimen lapangan:

  • Kesulitan administratif, sedikit sekali sekolah yang bersedia dijadikan sekolah eksperimen.
  • Masalah teknis dan logis, yaitu kesulitan mendapatkan kondisi kelas yang sama untuk kelompok-kelompok yang diuji.
  • Sukar untuk mencampurkan guru-guru untuk mengajar pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, pengaruh guru-guru tersebut sukar dikontrol.
  • Ada keterbatasan mengenai manipulasi eksperimen yang dapat dilakukan.

b. Model Objektif

Model objektif evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses pengembangan kurikulum. Para evaluator mempunyai peranan menghimpun pendapat-pendapat orang luar tentang inovasi kurikulum yang dilaksanakan. Evaluasi dilakukan pada akhir pengembangan kurikulum, kegiatan penilaian ini sering disebut evaluasi sumatif. Dalam hal tertentu, evaluator sering bekerja sebagai bagian dari tim pengembang. Informasi-informasi yang diperoleh dari hasil penilaiannya digunakan untuk penyempurnaan inovasi yang sedang berjalan. Evaluasi ini sering disebut evaluasi formatif.

c. Model Multivariasi

Evaluasi model perbandingan (comparative approach) dan model Tylor dan Bloom melahirkan evaluasi model campuran multivariasi, yaitu strategi evaluasi yang menyatukan unsur-unsur dari kedua pendekatan tersebut. Strategi ini memungkinkan pembandingan lebih dari satu kurikulum dan secara serempak keberhasilan tiap kurikulum diukur berdasarkan kriteria khusus dari masing-masing kurikulum.

Langkah-langkah model multivariasi tesebut adalah sebagai berikut:

  • Mencari sekolah yang berminat untuk dievaluasi/ diteliti,
  • Pelaksanaan program. Bila tidak ada pencampuran sekolah tekanannya pada partisipasi yang optimal,
  • Sementara tim menyusun tujuan yang meliputi semua tujuan dari pengajaran umpamanya dengan metode global dan metode unsur, dapat disiapkan tes tambahan,
  • Bila semua informasi yang diharapkan telah terkumpul, maka mulailah pekerjaan komputer,
  • Tipe analisis dapat juga digunakan untuk mengukur pengaruh bersama dari beberapa variabel yang berbeda.

d. Model Congruence

Model evaluasi congruence ini memerika kesesuaian antara tujuan dan hasil belajar yang dicapai peserta didik, dan untuk melihat sejauh mana perubahan hasil pendidikan telah terjadi. Dalam penyempurnaan program pendidikan, hasl evaluasi sangat diperlukan, yakni untuk bimbingan program ke depan, dan pemberian informasi kepada pihak-pihak yang terkat dan berkepentingan. Adapun dalam hal ini, hasil evaluasi dititikberatkan pada hasil belajar pada aspek kognitif psikomotorik, dan pengembangan nilai dan sikap. Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan cara-cara antara lain: (Hamdi, 2020)

  • Menggunakan prosedur pre- and post-assessment dengan menempuh langkah-langkah pokok sebagai berikut: penegasan tujuan, pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan hasil evaluasi.
  • Analisis hasil evaluasi dilakukan secara bagian demi bagian.
  • Teknik evaluasi mencakup tes dan teknik-teknik evaluasi lainnya yang cocok untuk menilai berbagai jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan.
  • Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara dua atau lebih program.

Kesimpulan 

Evaluasi kurikulum merupakan usaha sistematis yang dilakukan untuk memperbaiki kurikulum yang masih dalam tahap pengembangan maupun kurikulum yang telah dilaksanakan agar menjadi lebih siap di masa yang akan datang. Evaluasi kurikulum sendiri memiliki beberapa model-model yang digunakan dalam mengevaluasi kurikulum. Model-model tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada evaluator untuk mempertimbangkan model yang tersedia untuk dipilih sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

Terdapat macam-macam model evaluasi yang dipergunakan yang bertumpu pada aspek-aspek tertentu yang diutamakan dalam proses pelaksanaan kurikulum. Model penelitian adalah model evaluasi kurikulum yang menggunakan model penelitian didasarkan atas teori dan metode tes psikologis serta eksperimen lapangan; Model evaluasi yang bersifat komparatif berkaitan erat dengan tingkah laku individu; Evaluasi model perbandingan (comparative approach) dan model Tylor dan Bloom melahirkan evaluasi model campuran multivariasi dan Model evaluasi congruence ini memerika kesesuaian antara tujuan dan hasil belajar yang dicapai peserta didik.

Daftar Pustaka

Adnan, M. (2017). Evaluasi Kurikulum Sebagai Kerangka Acuan Pengembangan Pendidikan Islam. Jurnal Al-Idaroh, 1.

Dwianto. (2015, Desember 05). Evaluasi Kurikulum (Pengertian Evaluasi dan Peranan dalam Kurikulum). Diambil kembali dari merpatiputih: http://dwiantocikakak.blogspot.com/2015/12/evaluasi-kurikulum-pengertian-evaluasi.html

Hamdi, M. M. (2020). Evaluasi Kurikulum Pendidikan. INTIZAM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4, 73.

Hutahaean, B. (2014). Pengembangan Model Kurikulum Evaluasi Kurikulum Muldimensi untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi. Cakrawala Pendidikan.

Nasution. (2006). Metode Research (Vol. 8). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nasution, S. (2012). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun