Pendidikan adalah hal yang sangat penting yang menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan masa depan seseorang atau bahkan kemajuan sebuah negara. Secara umum pendidikan dapat dikatakan sebagai proses yang sistematis dan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai individu agar mereka dapat berfungsi secara efektif dalam masyarakat. Pendidikan mencakup semua pengalaman belajar yang diperoleh baik dalam lingkungan formal (seperti sekolah dan universitas) maupun non-formal (seperti pelatihan kerja atau pendidikan masyarakat).Â
Sebuah pendidikan dikatakan berhasil salah satunya ketika mampu menghasikan kualitas pengajaran yang tinggi, dimana pendidik memiliki pengetahuan yang mendalam tentang materi yang diberikan. Selain itu kemampuan pendidik memilih metode pengajaran yang tepat juga menjadi pengaruh penting untuk kesuksesan sebuah pendidikan. Masih ada beberapa hal yang menandai keberhasilan sebuah pendidikan, antara lain terlihat dari fasilitas yang mumpuni yang menunjang kegiatan pembelajaran. Lalu siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran, hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki minat dan motivasi yang cukup tinggi. Minat dan motivasi yang tinggi pada diri siswa memudahkan menggali kreativitas siswa sehingga terciptanya karya-karya terbaik. Kurikulum yang terancang dengan baik, lingkungan belajar yang aman dan nyaman juga bagian yang lahir dari sebuah pendidikan yang berhasil. Poin penting dari sebuah pendidikan yang sukses tentu terlihat dari sistem yang digunakan dalam pendidikan tersebut. Salah satu sistem yang bisa diterapkan dalam pendidikan adalah  Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan pendekatan strategis dalam pengelolaan pendidikan yang memberikan kewenangan lebih besar kepada sekolah untuk mengatur dirinya sendiri. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah sistem manajemen yang menekankan otonomi dan partisipasi aktif semua pihak terkait dalam pengelolaan sekolah. Ini berarti bahwa sekolah memiliki kewenangan lebih besar dalam mengelola sumber daya, merencanakan program, dan membuat keputusan yang berdampak langsung pada kualitas pendidikan. Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Â Prinsip yang dianut Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi .Â
Pendidikan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memiliki hubungan yang sangat erat karena MBS merupakan salah satu pendekatan strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan. Melalui sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti kepala sekolah, guru, orang tua, siswa, dan masyarakat. Â
Pendidikan memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah individu yang cerdas, berkarakter dan memiliki kompetensi tinggi. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Â adalah alat yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu. Melalui MBS sekolah memiliki keleluasaan untuk mengelola sumber daya, merancang program pendidikan yang sesuai dengan karakter sekolah serta menentukan kebutuhan yang prioritas. Melalui MBS sekolah diharapkan memiliki karakter khusus yang bisa menjadi jati diri sekolah tersebut.Â
MBS memperkenalkan prinsip manajerial modern, seperti otonomi, partisipasi, dan akuntabilitas, yang membantu sekolah mengelola pembelajaran, tenaga pendidik, dan fasilitas secara efisien. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan pendidikan akan pengelolaan yang efektif demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Artinya peran MBS di sini adalah sebagai pendekatan manajerial dalam sistem pendidikan.
Melalui MBS pula sekolah dapat merancang sendiri kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal sekolah tersebut. Sekolah juga dapat menentukan program-program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan tenaga pendidik pada sekolah tersebut. Dalam hal anggaran, sistem MBS juga memudahkan sekolah untuk mengelola secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang spesifik. Otonomi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan karena pengelolaannya yang spesifik sesuai kebutuhan masing-masing lokal.Â
Kesuksesan sebuah pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah ataupun tenaga pendidik, namun juga tanggung jawab orang tua, lingkungan masyarakat dan pemerintah. Untuk itu dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dimana dalam pengambilan keputusan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, misalnya melalui komite sekolah sebagai jembatan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Dengan keterlibatan ini diharapkan kualitas pendidikan meningkat karena adanya dukungan moral, finansial dan sosial.
Pada sistem MBS, sekolah harus mempertanggung jawabkan hasil pengelolaannya kepada pemerintah dan masyarakat. Akuntabilitas ini memastikan kalau seluruh sumber daya dan keputusan yang diambil dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu di era digital seperti sekarang ini MBS memberikan fleksibilitas untuk merespon dengan baik dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan perkembangan teknologi yang terjadi, contohnya bisa dengan mengadopsi metode pembelajaran yang inovatif atau teknologi digital.
Untuk itu ketika sekolah ingin menerapkan Manajemen Berbasis Sekolahn(MBS) maka sekolah perlu mempersiapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membangun pemahaman tentang MBS
Pemahaman di sini maksudnya adalah memberikan sosialisasi tentang sistem Manajemen Berbasis Sekolah kepada semua pihak terkait, yakni kepala sekolah, tenaga, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua. Semua pihak perlu diberikan pengetahuan tentang konsep, prinsip dan manfaat dari MBS.Â
 Â
2. Membentuk Tim Manajemen
Tim di sini terdiri dari kepala sekolah, perwakilan tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua (masyarakat). Â Selain itu perlunya ditetapkan struktur organisasi dan tanggung jawab masing-masing anggota. Pembentukan tim ini agar memudahkan koordinasi untuk berbagai hal berkaitan dengan kebutuhan sekolah.
3. Â Menyusun Rencana Kerja
Setelah terbentuk Tim Manajemen, maka disusunlah bersama tentang rencana kerja sekolah. Tentunya rencana ini sesuai dengan bisi dan misi sekolah. Rencana kerja yang dimaksud berkaitan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Rencana kerja dibuat berdasarkan kesepakatan tim manajemen dengan tetap mengutamakan kebutuhan lokal. Di setiap rencana kerja tentunya harus diadakan musyawarah yang melibatkan semua pemangku kepentingan, agar kesepakatan benar-benar terlahir dari suara bersama.Â
4. Pengelolaan Sumber Daya yang Efektif.
Sumber daya yang dimaksud dapat mencakup tenaga pendidik, kependidikan, fasilitas, anggaran dengan tetap menjunjung tinggi prinsip transparansi, efisiensi dan akuntabilitas. Untuk itu semua pihak harus menjaga dengan maksimal fasilitas sekolah demi kelancaran seluruh kegiatan. Fasilitas yang terjaga dengan baik berkaitan dengan efisiensi anggaran, sehingga anggaran dapat dialihkan untuk kebutuhan lain.
5. Pelaksanaan Program Sekolah.
Program yang sudah disusun oleh tim manajemen hendaknya dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Program dibuat maksimal dan juga dilaksanakan maksimal. Kesuksesan setiap program tentunya bukan hanya menjadi tanggung jawab tim manajemen sekolah, namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak. Kesadaran untuk mengikuti dan melaksanakan program yang sudah dirancang menjadi salah satu faktor keberhasilan kegiatan.Â
6. Evaluasi
Tentunya setiap kegiatan pasti ada kelebihan dan kekurangan. Untuk itu perlu diadakan evaluasi atau monitoring setiap selesai kegiatan.  Gunanya diadakan evaluasi supaya di kegiatan selanjutnya yang menjadi kekurangan tidak terjadi lagi dan yang menjadi kelebihan agar bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan kembali. Setelah evaluasi tentunya tim manajemen menyusun sebuah laporan kegiatan untuk dilaporkan kepada seluruh pihak. Ini adalah salah satu prinsip transparansi. Prinsip ini menghindari adanya kesalahpahaman, dan agar seluruh pihak mengetahui  segala kebutuhan lokal, kegiatan yang sukses dan yang masih harus diperbaiki.
Langkah-langkah penerapan MBS yang terstruktur membantu sekolah menjadi lebih mandiri, partisipatif, dan akuntabel dalam pengelolaan pendidikan.
Namun penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tidaklah mudah. Ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi ketika menerapkan sistem tersebut. Salah satu tantangan yang dihadapi antara lain adalah keterbatasan pengetahuan kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tentang MBS. Mengenai hal ini perlunya diadakan pelatihan tentang MBS untuk menambah wawasan kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan agar kelak dapat menyampaikan kepada pihak terkait lainnya.Â
Tantangan kedua adalah kurangnya peran orang tua (masyarakat). Rasa kurang memiliki membuat orang tua kurang peduli tentang kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Orang tua banyak yang tidak ingin terlalu banyak terlibat dalam lingkungan sekolah dengan berbagai alasan, tidak mau repot, sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dan alasan lainnya.  Namun hal ini bisa diatasi dengan membentuk komite sekolah yang aktif, memilih orang tua yang memang bersedia ikut serta dan memberikan penjelasan  melalui dialog terbuka antara pihak sekolah dan pihak perwakilan orang tua. Dengan penjelasan yang dipaparkan pihak sekolah diharapkan pihak orang tua memahami dan mau ikut berperan aktif dengan tujuan mensukseskan kegiatan sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan.
Dengan melibatkan semua pihak secara aktif, MBS dapat menjadi kunci peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan. Manajemen Berbasis Sekolah bukan hanya pendekatan pengelolaan, tetapi juga strategi untuk mendukung pendidikan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan lokal. Dengan otonomi, partisipasi, dan akuntabilitas, MBS memungkinkan sekolah menjadi pusat pembelajaran yang efektif dan berdaya saing. Â Dapat disimpulkan bahwa penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah pilihan yang tepat untuk dunia pendidikan. Sistem ini mampu meningkatkan dan memudahkan pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan maksimal. Walau mungkin tidak semua sekolah bisa menerapkan sistem ini, dengan berbagai pertimbangan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H