Mohon tunggu...
Phedra Hean Bestara
Phedra Hean Bestara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menuangkan pikiran melalui tulisan..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ku Tulis Dari Saat Ini

11 Maret 2021   19:58 Diperbarui: 23 April 2021   09:07 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku Tulis Dari Saat Ini

Hai? Apa kabar kamu? Mungkin hari ini belum mengetahui siapa yang kelak menemaniku di peliknya bahtera rumah tangga. Tetapi, sudah dipersiapkan segala kebutuhan terutama 'papan' yang nantinya kita dapat nikmati bersama. Iya, aku dan kamu. Bukan dia, apalagi mereka. Termasuk puisi. 

Benar, mulai membuat puisi khusus untukmu dari detik ini juga bahkan sudah sejak lama. Aku suka menulis, namun lebih suka menulis denganmu kelak. Ya berharap saja kamu suka juga dengan sastra agar kalau lagi gemes-gemesnya kita bisa buat buku deh. Hihihi.

Ayahmu masih bekerja saat ini? Atau sudah pulang? Coba bilang kepada ayah, bahwa nanti ada seseorang yang berani memintamu tanpa perlu memacari karena sangat yakin, pacaran hanya buang-buang waktu saja dan tentunya dilarang dalam agama islam ini. 

Tenang, kita dapat saling mengetahui karakter melalui sahabat, tetangga, keluarga, dan hal lain yang berkaitan. Maka dari itu, kalau sudah siap meminangmu, harus meyakinkan diri dengan shalat istikharah terlebih dahulu. Kenapa? Ya, karena ingin memastikan bahwa kamu benar-benar layak untukku dengan izin Allah.

Nah, selanjutnya baru deh cari informasimu yang bisa didapatkan dari yang disebutkan tadi. Kita masih bisa mengobrol kalau memang hal itu penting banget untuk dibicarakan. Setelah itu akan terbuka deh jawaban, apakah kamu pantas untukku perjuangan ataupun tidak. 

Ini ceritaku ketika berta'aruf yang syar'i denganmu nanti. Mau meluruskan saja sih kalau di luar sana banyak yang berkata "kita ta'arufan kok" tapi nyatanya malah berduaan secara daring bahkan sering ketemuan. Waduh belajar tentang taarufnya belum selesai mungkin ya.

Kembali lagi menyoalkan puisi nih. Kamu suka puisi tema apa? Larik dan baitnya yang bagaimana? Ya, berharap kamu suka karyaku nanti.

Puisi ini dirancang dengan penuh kehati-hatian, penuh suasana bahagia, dan penuh kata-kata yang semoga saja kamu suka nantinya.

Jangan dicela kalau ternyata kamu kurang suka, dicubit aja. Hihihi. Biasanya cubitan perempuan yang sedang gembira itu lucu loh apalagi kamu. Iya, kamu.

Oh iya, kabar hati bagaimana? Masih tersisa masa lalu? Sudah berdamai? Atau menungguku berbincang dengan ayah? Pertanyaan terakhir pasti langsung mual kalau lagi makan. Hahaha. 

Jika saat ini ternyata belum bisa berdamai dengan yang lalu, masih ada waktu untuk menyelesaikannya kok, nikmati saja jangan terburu-buru takutnya nanti malah semakin tidak bisa dilupakan.

Kalau bisa mengajukan bentukanmu seperti apa, inginku sih bentuk mata minimalis, pipi tembem, warna kulitnya sepertiku, tingginya tak jauh beda, dan cantik menurutku. 

Harus kamu pahami nih, cantik itu relatif kok dan cantik menurutku belum tentu menurut mereka. Terpenting, agama dan akhlakmu sudah baik karena anak-anak kita kelak pasti ingin dilahirkan dari orang tua yang paham hakikat hidup di dunia.

Sampaikan salamku untuk keluarga, kelak akan menemuinya juga jika Allah memberi waktu untuk hidup lebih lama lagi. Rasa sayang kita, disimpan untuk sementara. Benahi diri sama-sama ya. Kalau jodoh pasti bersatu.

Siap untuk menikmati puisiku? Siap untuk sehidup sesurga? Segera dan akan ya. Hihihi.

Mungkin cukup ini saja dulu yang aku tulis, kalau ada waktu luang lagi, kan bercerita tentang kita. Ya, terlepas jodohku benar membaca tulisan ini atau tidak. Akhir kata, sampai jumpa di lain cerita.

- Jakarta, 2021.

______

Penulis: Bestara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun