Kolaborasi mahasiswa UGM yang melibatkan 15 anggota dari berbagai prodi, menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat melalui PPK Ormawa 2024 yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek. Tim Ormawa Nawasatya (Komunitas Mahasiswa untuk Desa Tangguh dan Berdaya) UGM berhasil membuat matriks program bernama SensHation (Sendangrejo House of Economical Innovation). Salah satu rangkaian program SensHation, yaitu rumah inovasi ekonomi, bertujuan untuk  meningkatkan nilai kewirausahaan Desa Sendangrejo.
Muhammad Salman selaku ketua pelaksana PPK Ormawa NAWASATYA memaparkan bahwa melalui program SensHation, kegiatan pengabdian masyarakat yang berjalan selama beberapa bulan ke depan akan difokuskan pada peningkatan nilai perekonomian kelompok pembudidaya perikanan yang terdiri dari perwakilan 3-4 orang di tiap RW (dari total 6 RW) Desa Sendangrejo. "Program hilirisasi yang kami rancang harapannya dapat mengembalikan iklim pasar dan nilai jual perikanan lebih optimal lagi," tegas Salman pada Rabu (19/6).
Program ini berangkat dari permasalahan beberapa tahun terakhir, yakni penurunan produksi ikan gurame sebesar 8 ton pada tahun 2021 sebagai akibat dari perubahan iklim yang ditandai dengan tercemarnya kualitas sumber pengairan yang berasal dari Sungai Putih melalui Selokan Van Derwijck. Selain itu, pada tahun 2020, merebaknya pandemi COVID-19 mengakibatkan lesunya pergerakan pasar sektor perikanan. Lonjakan biaya pakan juga dihadapi dengan tingginya permintaan dari konsumen.Â
Ormawa NAWASATYA melalui program SensHation membawa tiga program utama yaitu: (1) House of Hatchery Innovation yang mencakup rangkaian kegiatan pendederan ikan nila menggunakan teknologi Water Chamber Incubator dan pembuatan Bio Active Filter untuk pendederan ikan gurame; (2) House of Product Innovation berupa diversifikasi produk olahan ikan; dan (3) House of Merchant Innovation berupa pelatihan manajemen kewirausahaan dan pendampingan pemasaran produk melalui kerja sama jaringan kemitraan.
Tonggak kesuksesan program hilirisasi ini dimulai dari sistem pendederan melalui pembuatan teknologi water chamber incubator untuk meningkatkan daya tetas telur ikan nila serta pembuatan bio active filter carbon untuk meningkatkan kualitas pengairan dalam pendederan ikan gurame. Optimalisasi diversifikasi produk olahan ikan juga tak luput dari fokus kegiatan, seperti pembuatan abon, fillet, bakso, dan nugget ikan nila. Pada bulan terakhir program, diadakan pelatihan manajemen kewirausahaan bagi kelompok dan pelaku usaha perikanan untuk memperluas pasar produksi.
Nasih Widya Yuwono selaku dosen pembimbing mengarahkan program SensHation agar kinerja tim, ormawa, dan kolaborasi dengan masyarakat sasaran terus meningkat. Harapannya, jangkauan sasaran program menjadi lebih luas sehingga menjamin keberlanjutan. "Program hilirisasi perikanan ini mendukung peningkatan produksi dan pasar perikanan Desa Sendangrejo", ujar Nasih. Nasih juga menjelaskan bahwa konsep pendederan dan diversifikasi produk perlu research and development yang kuat dan dukungan stakeholder untuk mencapai hasil optimal. Oleh karena itu, Ormawa NAWASATYA akan menggandeng beberapa mitra strategis dalam setiap program untuk mendukung kesuksesan program SensHation.
Gayung bersambut, antusias masyarakat Desa Sendangrejo juga ditunjukkan dalam kegiatan lanjutan, yakni lokakarya sebagai langkah awal pengenalan Program Hilirisasi Akuakultur Perikanan. Lokakarya ini diselenggarakan pada Sabtu, 29 Juni, di kediaman Bapak Suharta, Ketua Kelompok Perikanan Dusun Plaosan. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kalurahan Sendangrejo, Kepala Padukuhan Plaosan, Ketua Kelompok Pembudidaya Perikanan, perwakilan dari kelompok pembudidaya perikanan dan PKK Kalurahan Sendangrejo, tokoh masyarakat Desa Sendangrejo, serta mitra dari Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Sleman.
Acara diawali dengan sambutan oleh Florentina Rachel (Ketua Nawasatya UGM), Herjanto (Lurah Sendangrejo), Nur Widodo (Kepala Dukuh Plaosan), dan Suharta (Ketua Kelompok Perikanan Sendangrejo). Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan program oleh Muhammad Salman selaku ketua tim pelaksana dan diskusi bersama masyarakat dan mitra. Selanjutnya, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Sendangrejo dan Tim PPK Ormawa Nawasatya UGM.
Dalam sambutannya, Florentina Rachel menekankan pentingnya inovasi dalam mengatasi tantangan sektor perikanan di Desa Sendangrejo. "Inovasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan permasalahan klasik di sektor perikanan," jelasnya. Muhammad Salman di akhir pemaparannya menjelaskan bahwa SensHation bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan akuakultur yang lebih baik. "Harapan kami, program ini membawa perubahan nyata dan berkelanjutan bagi Desa Sendangrejo melalui keterwakilan RW yang terstruktur," ungkapnya.
"Harapannya, lokakarya ini memajukan perikanan warga dengan kolaborasi ilmu dan keterlibatan aktif, baik melalui diskusi maupun praktik di lapangan," ungkap Herjanto dalam pembukanya.
Penandatanganan adendum antara pihak desa dan tim pelaksana menandakan adanya komitmen tertulis selama pelaksanaan program. Kedepannya, Program SensHation dapat menjadi ruang usaha dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui pengelolaan akuakultur perikanan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Program ini diharapkan mampu menciptakan model inovasi kewirausahaan perikanan yang dapat diterapkan bukan hanya di Desa Sendangrejo, melainkan juga di desa-desa sekitarnya. Dengan demikian, Desa Sendangrejo mampu menjadi desa percontohan dalam pemberdayaan dan peningkatan kewirausahaan sektor perikanan bagi desa-desa lain.
Penulis: Aprila Kusuma Dewi, Vera Kusuma Dewi, Florentina Rachel Yolanda
Editor: Florentina Rachel Yolanda
Foto: Dok. Tim PPK Ormawa NAWASATYA UGM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H