Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Komeng Menjadi Anggota Dewan Bukan Modal Uhuy Semata

25 Februari 2024   14:44 Diperbarui: 26 Februari 2024   01:21 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Komeng di Surat Suara DPD (kompas.com)

Komeng tampaknya bakal benar-benar menjadi anggota DPD karena suaranya terbesar di Jawa Barat, bahkan sudah lebih dari 2 juta suara. Ia menjadi trending topic dan menjadi hingar bingar di media sosial karena begitu banyak orang yang memilihnya.

Kata seorang Komika, Andi Wijaya alias Awwe, "Memilih Bang Komeng itu sebagai rasa terima kasih saya telah dihibur selama ini. Jadi memilih sebagai rasa membayar hutang budi."

Pernyataan Awwe dalam Acara ROSI di Kompas TV menunjukkan kalau Komeng begitu diingat oleh penggemarnya. Popularitasnya di dunia komedi menjadi modal kuat bagi pelawak senior tersebut.

Modalnya bukan uang, sembako, apalagi baliho yang jamak menjadi sampah visual. Melainkan sosoknya sendiri yang fenomenal.

Komeng sangat jelas tidak mau menjadi sampah bagi pemilihnya, melainkan menjadi sosok yang bak berlian dan sangat disukai penggemarnya.

Jadilah Komeng dan Komedi tidak dapat dipisahkan yang menjadi fenomena yang membangkitkan tawa dan rasa senang orang-orang yang memilihnya. Sehingga, para pemilih memiliki ketertarikan dan spontan memilih dirinya secara serempak di bilik suara.

"Wah, ada Komeng nih. Uhuy." Lalu lahirnya tagline, "Pilihlah Komeng untuk Jabar yang Lebih Uhuy." Memilih dengan Kegembiraan, sesuai juga dengan apa yang diharapkan Komeng.

Komeng Ingin Masyarakat Tak Sekadar Merasa Bahagia 

Dalam banyak wawancara di media sosial dan televisi, Komeng mengatakan ingin masyarakat Bahagia. Karena dari kebahagiaan bisa menularkan kesejahteraan dalam kehidupan. Seperti jawaban normatif, tetapi Komeng sepertinya tidak sedang bercanda dengan ucapannya.

Ia ingin Komedi yang sudah menjadi bagian keseharian kita, lebih bermanfaat dalam sisi kehidupan masyarakat.

Komeng berkali-kali bilang, awalnya dirinya ingin menjadi Anggota Dewan karena niatnya menyalurkan ide diterbitkannya Hari Komedi di Indonesia. Alasannya, karena di bidang seni lain sudah ada perayaan, seperti Hari Musik dan Hari Film.

Komeng memiliki beberapa alasan mengapa Hari Komedi Indonesia perlu diadakan.

  • Komedi menjadi salah satu seni yang digemari masyarakat Indonesia. Komedi mampu menghibur, mengedukasi, dan bahkan menginspirasi.
  • Hari Komedi Indonesia dapat menjadi wadah untuk menghargai para komedian Indonesia yang telah memberikan hiburan masyarakat.
  • Hari Komedi Indonesia bisa menjadi simbol untuk mempromosikan industri kreatif Indonesia, terutama di bidang komedi itu sendiri.

Setelah mengetahui suaranya pemilihnya semakin besar, ia tampaknya menyadari kalau menjadi anggota dewan tidak hanya mewakili dunia komedi, melainkan menjadi suara penyalur dari masyarakat lebih luas lagi.

Maka, ia berniat ingin fokus di bidang kebudayaan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat, terutama di Jawa Barat.

Misalnya, dengan mengaktifkan kegiatan seni dan budaya di gedung-gedung yang sebenarnya sudah disediakan oleh Pemerintah Daerah. Selebihnya, ia mengaku akan mempelajari apa saja yang bisa dilakukannya ketika menjadi anggota DPD kelak. Namun, yang jelas Komeng menyadari kalau hasil suara dari pemilihnya bekal bagi dirinya untuk menyalurkan aspirasi dari dalam sebagai anggota dewan.

Komeng Tak Bisa Sendiri Menjadikan Jabar yang Uhuy

Suara besar yang dihasilkan Komeng tentu tak biasa. Sebagai calon anggota dewan dia membuktikan kalau ingin dipilih tak perlu banyak kampanye dan menggelontorkan berjuta-juta uang. Kalau kata Komeng, saya adalah saya. Maka menjadi anggota dewan dengan caranya sendiri.

Meski suaranya sangat besar, Komeng cukup tahu diri kalau dia tak bisa berjuang seorang diri. Misinya mengadakan Hari Komedi Indonesia perlu dukungan banyak pihak. Upaya Komeng untuk memperjuangkan Hari Komedi Indonesia tak semudah membalikkan telapak tangan.

Walau begitu, langkah positif yang patut diapresiasi buat Komeng, khususnya terkait rencana menjadi 27 September sebagai Hari Komedi Indonesia yang mana dapat menjadi bermanfaat bagi para komedian, industri kreatif, dan masyarakat lebih luas.

Hal yang perlu dinanti, apakah Komeng mampu membuat masyarakat lebih bahagia setelah dia duduk menjadi anggota dewan kelak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun