Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantai Kuta Mandalika, Kain Tenun dan Kearifan Budaya Lokal sebagai Potensi Wisata Dunia

18 November 2021   19:58 Diperbarui: 18 November 2021   20:01 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bentuk pasir di pantai ini bikin takjub karena butirannya sebesar biji Merica dan berwarna coklat kekuningan. Pasir yang unik dan dan merasakan sensasi yang berbeda ketika menginjaknya. Pasir merica menambah keindahan di antara balutan panorama bentang alam dan sentuhan terik mentari. Pantai Kuta sangat layak dikunjungi jika berkunjung ke pulau Lombok.  Bahkan terlihat banyak wisatawan asing yang berjemur di sana. Wisatawan dari luar negeri tersebut tampak nyaman tiduran sambil menatap langit.

Menurut saya, kawasan Mandalika memang sangat berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan Sehingga tidak heran, ketika ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 oleh pemerintah. KEK Mandalika mencakup wilayah dengan luas luas 1.035,67 ha di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

KEK Mandalika berfokus pada pengembangan zona wisata. Untuk menyokong kebijakan tersebut, sirkuit Mandalika pun dibangun dengan harapan menarik lebih luas wisatawan. Selain menawarkan bentang alam nan indah, keberadaan sirkuit diharapkan mampu menaikkan tingkat kunjungan wisata, dengan adanya event balapan besar seperti World Superbike dan MotoGP. Kawasan Mandalika pun dipromosikan sebagai Kawasan Wisata Olahraga dan Alam yang menjadi bagian salah satu Destinasi Super Prioritas di Indonesia.

Namun, untuk membangun KEK Mandalika sebagai zona pariwisata, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Karena pengembangan wisata kelas dunia tanpa meningkatkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat lokal hanya isapan jempol semata.

Memaksimalkan Peran Antara Pemerintah, Kearifan Masyarakat Lokal 

Berdasarkan uraian singkat di situs Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia, KEK Mandalika dikembangkan dengan konsep pariwisata yang berwawasan lingkungan berorientasi pada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup masyarakat. Sehingga, pemerintah tidak bisa melepaskan kepentingan masyarakat dan wawasan lingkungan yang berkelanjutan.

Menurut saya, untuk mengembangkan pariwisata olahraga dan alam di DSP Mandalika, perlu memperhatikan keterkaitan antara pemerintah, budaya masyarakat setempat, dan kelestarian lingkungan. Hal itu sebenarnya sudah terlihat dari cerita pengalaman wisata saya di atas. Destinasi Pantai Kuta menjadi bagian kesatuan potensi budaya masyarakat suku Sasak, menonjolkan kearifan lokal, dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam.

Pemerintah memainkan perannya dalam menyediakan insfratruktur, membantu masyarakat menyediakan berbagai fasilitas, dan mengelola promosi pariwisata menjadi bagian Wonderful Indonesia ke berbagai Negara di dunia. Sementara itu, masyarakat menjadi unsur yang dilibatkan dalam kegiatan wisata seperti yang dilakukan di Desa Sade melestarikan warisan budaya misalnya dari menenun kain songket yang bisa menjadi ikon pariwisata. Selain itu, masyarakat juga terlibat dalam mengembangkan usaha pendukung pariwisata seperti mendirikan toko kerajinan dan toko cindramata.

Sedangkan, lingkungan alam berperan sebagai penyangga dunia pariwisata yang harus dijaga keseimbangan sumberdayanya. Jangan sampai sumberdaya alam malah menjadi rusak dengan samakin tingginya minat wisatawan untuk datang ke Mandalika-Lombok.

Apalagi, sudah banyak bukti kerakusan dalam pengembangan wisata secara berlebihan malah merusak suatu objek wisata. Dampaknya destinasi wisata secara lama kelamaan tidak diminati lagi dan pada akhirnya masyarakat yang dirugikan karena menjadi tidak bermanfaat sama sekali bagi mereka. Selanjutnya, tinggal bagaimana semua unsur bisa menjalankan perannya masing-masing dan Destinasi Super Prioritas Mandalika bukan hanya menjadi tempat liburan wisatawan di Indonesia Aja, namun bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun