Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Manuver Tepat AHY Membangun Citra Partai Demokrat

16 Mei 2019   09:59 Diperbarui: 16 Mei 2019   10:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Presiden Joko Widodo dan AHY. Sumber Foto: Fanpage Presiden Joko Widodo

Gong dari langkah politik AHY adalah menjaga elektabilitas partai lima tahun ke depan dan meraup pemilih dari kedua koalisi. Lihat saja, seiring waktu Partai Demokrat lebih tampak berada di posisi abu-abu. Mereka tampaknya sadar betul terlalu bersuara keras di Pemilu 2019 toh tiada gunanya, malah bisa dimusuhi kawan dan lawan.

Sementara lima tahun ke depan, angin politik belum jelas berhembus ke arah mana. Semua partai bisa berkoalisi dengan partai apa saja. Bukan tidak mungkin kedekatan dengan Jokowi untuk menabung citra baik partai dan mana tahu bisa berkoalisi Partai Demokrat bisa berkoalisi dengan PDI Perjuangan sebagi partai dengan tingkat keterpilihan tertinggi Pemilu 2019. Meski belum tentu SBY dan Megawati bisa akur dengan mudah.

Kalau pun tidak, partai-partai koalisi yang mendukung Pemerintah lainnya lebih menarik diajak koalisi, soalnya belum ada figur kuat yang muncul sebagai simbol orang yang layak untuk didukung.Berbeda dengan AHY, dia sudah punya modal menjadi calon gubernur Jakarta, elektabilitas bisa diuji, dan paling utama mendapat dukungan kuat dari Partai Demokrat sendiri.

Tidak usah berlama-lama berada dalam carut-marut Pilpres, AHY sudah memulai lakukan manuver yang tepat untuk membangun citra baik Partainya dimulai dari sekarang. Sekalian, mana tahu bisa mengangkat elektabilitas dirinya untuk menjadi calon pemimpin lima tahun mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun