Beberapa waktu yang lalu, kami menerima donasi dan mulai mendistribusikan sepatu dan perlengkapan Sekolah dari keluarga Mohammad Ridho kepada siswa yang membutuhkan. Alangkah senang rasanya bisa menapaki langkah demi langkah kebaikan dari donasi yang telah diberikan oleh teman-teman.
Donasi demi donasi dapat membuat Sabumi volunteer terus turut terlibat untuk mendukung kegiatan pendidikan anak-anak di pelosok Sukabumi.
Senin, 12 Maret 2018, Kami pergi bersama untuk melakukan pendisribusian donasi, sandal, sepatu, dan perlengapan sekolah. Kampung yang kami tuju adalah Ciawitali yang merupakan bagian dari Desa Nagrag Jaya. Â RT 03/ RW 05, Kecamatan Curug Kembar, Â Kabupaten Sukabumi.
Distribusi donasi Dibutuhkan Siswa Sekolah MTS Alhidayah di Desa Dagrag Jaya
Alasan lainnya, berdasarkan informasi dari Rivan Amirulloh yang aktif sebagai relawan sosial bahwa ada sekolah yang masih berdinding  dan lantai papan. Kondisinya dalam keadaan rusak pula.
Akses menuju lokasi distribusi donasi tidak bisa capai dengan sepeda motor. Setelah melakukan perjalanan dari Sukabumi Kota, motor di simpan di rumah warga di Jalan Rawabungur. Selanjutnya, perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki dengan memanggul tas ransel ala anak gunung yang mau camping.
Sultan yang merupakan warga  Desa Curug Kembar menjelaskan bahwa ada dua akses jalan untuk bisa sampai ke kampung Ciawitali. Pertama, melalui jalan Sindangsari dan jalan Rawabungur. Tetapi Jalan Sindangsari sukar dilintasi karena terutup tanah yang longsor beberapa hari yang lalu.
Jadi, kami pun menggunakan akses jalan Rawabugur untuk bisa sampai ke Kampung Ciawitali dengan jarak 3 km. Kondisi jalannya tidak kalah menyedihkan, karena medan yang berbatu dan tanah bercampur lumpur bekas longsor beberapa tahun lalu. Jadi jalan Rawabungur pun pernah terkena longsong juga. Â
Setelah sampai di Kampung Ciawitali, kami baru memperoleh informasi lebih akurat bahwa Bangunan sekolah tersebut merupakan Sekolah MTs Al-Hidayah dengan siswa 60 orang. Kondisi tersebut yang menguatkan langkah kami menuju Kampung Ciawitali. Bapak Kamiludin Jamil sebagai Kepala sekolah bercerita, "MTs. Al- Hidayah berdiri pada tahun 2010. Pembagunannya pun berkat gotong-royong warga".
Hingga sekolah tersebut kami datangi belum ada perbaikan sekalipun pada bangunannya. Bangunan sekolah tersebut semakin mangalami kerusakan waktu seiring berjalannya waktu.
Donasi Telah Disampaikan Kepada Anak-Anak Sekolah Di Kampung Ciawitali Desa Nagrag Jaya
Setelah bantuan diberikan, Bapak Kamiludin Jamil pun berharap dapat dibangun perpustakaan atau taman baca masyarakat di sekitar Sekolah MTs Al-Hidayah. Menurutnya, pendirian perpustakaan dapat meringankan anak-anak dalam mengakses buku sekolah. Tujuan utamanya, anak-anak bisa bisa menambah wawasan dengan membaca buku yang tersedia di dekat tempat tinggal mereka.
Sekolah MTs Al-Hidayah dapat dikatakan kurang layak sebagai fasilitas pendidikan. Apalagi bangunannya mengalami banyak kerusakan, lantai dan dinding tampak tidak kuat menahan beban. Kalau dipikir-pikir, fasilitas pendidikan bangunan sekolah selayaknya dapat memberikan rasa aman bagi  semua siswa untuk belajar bersama guru mereka.
Namun, nasib yang mereka terima sungguh berbeda. Para siswa harus terus belajar dengan kondisi was-was. Sekolah mereka sudah tidak layak untuk digunakan Sebagai tempat belajar. Ya begitulah faktanya, Kondisi fasilitas pendidikan di Pelosok Sukabumi itu memang mengkhawatirkan.
Ditulis oleh : Galang dan Phadli
Dari Sabumi Volunteer Sukabumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H