Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berbagi Senyum dan Bertanam pohon di Gunung Sunda

4 Oktober 2016   14:52 Diperbarui: 5 Oktober 2016   12:35 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Gunung Sunda. Foto: Milik Pribadi

Bertanam Pohon Menjaga Kelestarian Gunung Sunda

Gunung sunda tenyata tidak hanya sebagai tempat rekreasi. Pengelola secara berkelanjutan menjaga kelestarian kawasan dengan membuat kegiatan rutin menanam pohon. Kabarnya, pengelola berjaringan dengan banyak relawan antar komunitas untuk melakukan kegiatan tersebut secara bersama. Selain itu, pengelola mengingatkan pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan, sehingga kebersihan kawasan Gunung Sunda tetap terjaga.

Menanam Pohon. Foto: Zgehh Passmi
Menanam Pohon. Foto: Zgehh Passmi
Foto: Lotus Teh
Foto: Lotus Teh
Penanaman pohon menjadi bagian penting untuk terus dilakukan, karena banyak sumber air bersih di kawasan Gunung Sunda yang dimanfaatkan masyarakat pedesaan di sekitarnya. Warga sekitar memanfaatkan mata air itu dengan membuat saluran menggunakan pipa kecil, ditampung dalam kolam dengan bangunan MCK. Sumber mata air dari Gunung Sunda dimanfaatkan sekitar 9 kampung, antara lain, kampung Pangkalan, Padaasih, Padamelang, Jambelaer, Ciroyom, Cimenteng, Cimanggu, Cicohag dan Tegal nyamplung. Jika pengelola tidak memiliki kesadaran tentang menjaga kelestarian Kawasan dan hanya dimanfaatkan sekedar objek wisata, bisa menjadi dampak buruk bagi masyarakat sekitar, karena bukan rahasia lagi alam yang terus dimanfaatkan tanpa dijaga kelestariannya akan menghasilkan musibah.

Sumber Air. Foto: Den Roy
Sumber Air. Foto: Den Roy
Gunung Sunda sangat layak untuk dikunjungi bagi anda yang ingin menikmati keindahan alam dan dikelola oleh pengelola yang ramah terhadap pengunjung. Apa yang dilakukan mereka sangat sesuai dengan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) yang dicanangkan pemerintah melalui Kemenko Maritim sejak 19 September 2015. Pengelola memiliki sikap mental peduli dengan kebersihan lingkungan, berkepribadian ramah dan murah senyum.

FAcebook : Phadli Harahap

Twitter : Phadli Hasyim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun