Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Inspirasi dengan Mencari Donasi Buku untuk Anak-anak Kampung Cibiru

9 September 2016   14:23 Diperbarui: 9 September 2016   19:19 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlah sekolah yang memiliki perpustakaan terhitung rendah di Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan data dari website resmi Kemendikbud, lembaga pendidikan tingkat SD yang memiliki perpustakaan hanya 35 %, tingkat SMP berjumlah 58%, tingkat SMA sekitar 59 %, dan SMK malah lebih kecil yaitu 36%. Dari angka tersebut disimpulkan, masih begitu banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan sendiri.

Persentase Sekolah yang Memiliki Perpustakaan | rumahbacabambubiru.blogspot.com
Persentase Sekolah yang Memiliki Perpustakaan | rumahbacabambubiru.blogspot.com
Jadi, tindakan yang dilakukan para penggiat literasi dengan mendirikan rumah baca di Sukabumi merupakan langkah besar yang patut diacungi jempol. Rumah baca menjadi sarana pendukung kegiatan pendidikan dari sekolah di sekitar kampung. Selain itu pendirian rumah baca ini jadi pendukung untuk pemberantasan tuna aksara, yang kondisi bukan sekedar tak mampu membaca. Tetapi masalah keaksaraan itu juga tentang kesediaan sarana untuk membaca, yakni buku. Rumah baca dapat menjadi daya dukung untuk pemberantasan tuna aksara. Ada 19.736 orang yang tuna aksara di Kabupaten Sukabumi.

Data Persentase Tuna Aksara Kab. Sukabumi | Dokpri
Data Persentase Tuna Aksara Kab. Sukabumi | Dokpri
Data dari Kemendikbud tersebut merupakan fakta yang tak bisa dibantah bahwa banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi pendidikan di Kabupaten Sukabumi.

Membaca Hingga Petang | rumahbacabambubiru.blogspot.com
Membaca Hingga Petang | rumahbacabambubiru.blogspot.com
Kang Pibsa mengakui minat baca anak-anak ternyata sangat tinggi. Tak jarang, beberapa anak membaca buku hingga menjelang magrib. Anak-anak tampak sangat antusias membaca buku. “Kalau disediakan buku, kayaknya minat baca anak-anak mah bagus,” kata kang Pibsa melihat semakin banyak anak-anak yang berkunjung ke rumah baca. Anak-anak yang bosan membaca biasanya memang tak langsung pulang, mereka bisa bermain congklak dan egrang yang disediakan rumah baca. Jadilah anak-anak bisa membaca diselingi waktu bermain.

Kampung Cibiru Akan Dijadikan Kampung Egrang         

Pemerintah desa yang melihat perkembangan rumah baca, mulai mendukung salah satu kegiatan dari rumah baca berupa mempertahankan permainan tradisional, khususnya berupa egrang. Pihak Desa memiliki ide akan menjadi Kampung Cibiru tempat rumah baca berada sebagai Kampung Egrang. Kampung Cibiru mau dikenalkan sebagai kampung yang mampu mempertahankan permainan tradisional. Permainan tradisional egrang memang telah menjadi bagian keseharian anak-anak, begitu pula permainan lain, seperti damdas, bakiak, galasin dan beberapa permainan tradisional lainnya. Kalau ada perlombaan di Kampung Cibiru pasti diadakan lomba permainan tradisional.

Lomba Balap Egrang | Dokpri
Lomba Balap Egrang | Dokpri
Menariknya Rumah Baca Bambu Biru ini didukung untuk terus dikembangkan oleh Kepala Desa bernama Kang Fikri. Kepala Desa yang baru meraih gelar master di Institut Pertanian Bogor tersebut tampaknya melihat geliat kegiatan kampung dengan pendirian rumah baca dapat terus dikembangkan kedepannya. Kades ingin sekali terdapat ciri khas untuk Desa Cicantayan, yang diawali dari kegiatan kampung.

Selain itu, agar Rumah Baca Bambu Biru bisa dikenal oleh dunia luar, saya membantu dalam mengelola akun facebook dan membuat blog sebagai media informasi. Blog Rumah Baca Bambu Biru juga secara rutin menuliskan artikel tentang berbagai kegiatan Rumah Baca Bambu Biru dan jaringan rumah baca lainnya. Jadi Rumah baca tersebut telah memiliki media informasi sendiri untuk menceritakan berbagai perkembangan kegiatan yang telah dan akan dilakukan.

Menurut saya, pendirian Rumah Baca Bambu Biru sebagai sarana pendukung lembaga pendidikan sangat menginspirasi. Orang-orang kampung juga bisa berbagi inspirasi kepada orang lain. Rumah Baca Bambu Biru terus mencari buku yang layak bagi masyarakat, khususnya untuk anak-anak di Kampung Cibiru, Desa Cicantayan, Sukabumi. Supaya anak-anak memiliki banyak pilihan buku untuk dibaca dan pengetahuan mereka semakin bertambah dengan adanya Rumah Baca Bambu Biru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun