Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya Kagum Padamu, Ibu Susi Pudjiastuti Sang Penakluk Pencuri Ikan

9 April 2016   18:37 Diperbarui: 10 April 2016   02:15 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto: bisniskeuangan.kompas.com"][/caption]Kemarin malam dan siang tadi, saya menonton KickAndy. Sengaja saya dua kali nonton, untuk melihat rupa ibu Susi Pudjiastuti ketika diwawancarai oleh Andy F. Noya. Tebakan saya, dia bakal blak-balakan menjawab semua apa yang ditanyakan sang pembawa acara berkepala pelontos tersebut. Rupanya benar saja, parasnya yang cantik sejalan dengan cara menjawab yang menawan. Semua pertanyaan dibabat habis. Dari soal penenggelaman kapal sampai kematian puteranya yang membuat harinya merasa kosong.

Soal penenggelaman kapal tampaknya menjadi pertanyaan utama yang diajukan pada acara itu. Ibu Susi menjawab dengan tegas menyatakan apa yang dilakukan adalah amanat Undang-Undang. Apalagi perintah Pak Jokowi Sang Presiden pilihan mengarah pada hal yang sama. Tujuannya, membberikan efek kejut kepada para pencuri ikan dari berbagai negara. Jangan main-main sama negara dengan bentangan panjang laut nomor dua terbesar di dunia. Ibu Susi Sampai berseloroh, negara kita ini baik sekali. Buktinya, pencurian ikan begitu merajalela dan minyak kapal para pencuri dibeli  secara ilegal dari Indonesia. Jleb, dalam hati pun berkata, “Ibu Susi Tampaknya jengkel sekali.”

Ibu Susi ternyata melakukan tindakan yang benar. Dia bukan menteri asal-asalan maksudnya asal jeplak untuk melakukan penenggelaman kapal. Penenggelaman kapal pencuri ikan sangat pantas dilakukan merujuk aturan dari Pasal 69 ayat (4) Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 dalam melaksanakan fungsinya, penyidik dan/atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran dan/atau penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup. DuaRRR, lebih dari 100 kapal diledakkan.

(Tak) Betah Menjadi Menteri

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) berubah raut mukanya ketika ditanyakan kenapa pernah mengatakan tak mau berlama-lama jadi menteri. Dia mengatakan kesal dengan komentar orang diluar sana, mungkin juga kepada orang-orang pengguna media sosial yang selalu berpikir negatif atas apa yang dilakukan olehnya. Dia mengatakan apa yang dilakukan sepenuhnya demi kepentingan negara dan akan mengeluarkan segenap tenaga dan menyumbangkan pemikirannya demi kemajuan perikanan di negeri ini.

Miris memang, negeri bahari ini membiarkan jutaan ton sumber daya lautnya dicuri oleh nelayan asing. Kalau tak diambil tindakan, sekitar 20 tahun lagi nelayan kita akan kesulitan mencari ikan. Ibu Susi mengaskan masa jabatan ini adalah saat yang tepat mengambil tindakan dengan tegas atas amanat undang-undang. Ingat, amanat undang-undang, bukan seenak perutnya Bu Susi semata. Dia tahu tindakannya menghasilkan protes dan demontrasi di banyak daerah, tetapi hasil yang lain dalam jangka panjang justru menjadi bahan pemikirannya, yaitu hasil laut kita melimpah ruah dan nantinya dapat dinikmati warga negara yang bergerak di dunia perikanan.

Dia juga sempat tak betah menjadi menteri karena terkadang memikirkan anak-anaknya. Meski tampak sangat tegas dan sangat macho ketika muncul dalam kegiatan peledakan kapal, Bu Menteri tetaplah seorang ibu yang begitu mencintai anak-anaknya. Waktu yang habis untuk pekerjaan demi kepentingan negara membuatnya memiliki sedikit waktu untuk berkumpul dengan anak-anaknya. Cinta seorang ibu tak terbantahkan. Dia menangis terseduh begitu sedih ketika menceritakan tentang anaknya yang baru saja meninggal. Andai saja, waktu yang tersisa bisa dihabiskan untuk anaknya.

Rutinitas sebagai menteri yang diinginkan begitu banyak orang ternyata tidak membuatnya nyaman-nyaman amat. Begitu banyak hal yang harus dilakukannya dan tindakannya sebagai menteri harus berdasarkan aturan. Kalau sudah bosan begitu, maka musik Klasik, Rock dan Pop sebagai penghibur diri ditengah-tengah kesibukannya.

Sejujurnya apa yang disajikan dalam acara KickAndy membuat saya terkagum-kagum dengan Sosok Ibu Menteri sang pemilik Susi Air. Oh beruntungnya negeri ini memiliki menteri berkualitas sekelas Ibu Suci Pudjiastuti. Orang pasti akan mengingatnya sebagai menteri penggebrak di dunia perikanan. Ditengah hiruk-pikuk kegiatannya, dia mengatakan akan berupaya terus menyumbangkan pemikirannya demi negara, apapun resiko yang akan dia tanggung.

Oh, Bu Susi, Saya kagum padamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun