[caption caption="Sumber foto: diambil dari febiyanti-mylife.blogspot.co.id/"][/caption]Nah ketika mereka berhasil meloloskan diri dari sekolah. Mereka meluapkan kebebasan dari penjara sekolah dengan begitu gembira. Hingga tak terkontrol seperti melakukan konvoi di jalanan dan pestanya tak mau diganggu hingga muncullah penyebutan nama sang jenderal. Menurut saya ini bukan salah Sonya, bukan salah siswa ketika dia bahagia terbebas dari kekangan. Lembaga pendidikan harusnya turut campur melindungi anak didik dan tak membiarkan Sonya menjadi bulan-bulan di dunia maya, dan bukan tidak mungkin berimbas di dunia nyata. Bayangkan bagaimana jika adik atau anak anda yang melakukan seperti apa yang dilakukan Sonya. Beban kesalahannya, terdampak terhadap keluarganya juga.
Kasus yang telah terjadi dan heboh di dunia sosial hendaknya menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan pendidikan mencari jalan, agar anak terbebas dari beban sistem pendidikan yang rusak-rusakan. Hingga, tak ada lagi anak seperti Sonya yang terimpit dan menanggung kesalahan. Ini jelas bukan kesalahannya semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya