Awal mula memulai usaha makanan olahan atau frozen food, istri saya belum memperkirakan bisnis rumahan yang dibangunnya bakal bersentuhan dengan dunia internet. Rencananya sih sederhana, dia ingin menjual makanannya kepada teman-temannya saja dengan mengandalkan cara pemasaran dari mulut ke mulut dan langsung antar ke pembeli. Ya paling banter, modal menelpon dan lewat sms. Istri saya bukannya tidak mengenal dunia internet tetapi dia tidak mau repot berlama-lama duduk diam di depan laptop; dari mengunduh foto, menjelaskan product, sampai melayani pelanggan. Katanya sih takutnya gara-gara mengurus pemasaran internet usaha yang sudah dirintisnya sekitar lebih dari dua tahun ini malah menjadi makin ribet.
Lalu saya tunjukkanlah pada istri saya, kalau begitu banyak penjual makanan yang memasarkan productnya secara online. Pedagang makanan masa kini sudah jauh lebih cerdik mencari jalan agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan beragam akun media sosial; seperti facebook dan twitter, membuat website atau blog, hingga membuat iklan di berbagai media massa online. Pedagang makanan tidak lagi hidup di dunia yang datar-datar saja, berjualan makanan jaman sekarang enggak sekedar modal berteriak-teriak saja, mendatangi rumah- ke rumah, ataupun mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut. Ini sudah jamannya pemasaran pakai internet, yang juga disebut internet marketing.
Setelah dijelaskan secara pelan-pelan, akhirnya istri mengamini saran saya untuk menjual product makanannya secara online. Tetapi ketika dia baru memulai menjalankan pemasaran di dunia maya, kejadian yang ditakutkan istri saya terjadi juga. Seringkali jaringan provider malah lemot ketika mengunggah gambar dan sinyal tak jarang tiba-tiba down ketika senang melayani pelanggan. Kalau sudah begini bukan membuat lebih mudah, malah yang namanya internet marketing menjadi bikin ruwet. Selain itu untuk mendukung penjualan online, pedagang juga harus mempunyai handphone yang berteknologi pintar. Maunya sih bisa punya smartphone yang harganya ringan di kantong, biar ada sisa uang untuk tabungan buat tambahan modal usaha.
Waktu melihat kompasiana ternyata lagi ada “Blog Competition, Punya Andomax 4G, Apa yang kamu lakukan?” Kalau boleh langsung menjawab, Kalau punya Andromax 4G tentu saja digunakan buat alat pemasaran usaha makanan beku olahan milik istri saya. Oh ya sekalian promo nih, Istri ya memiliki usaha makanan olahan (frozen food) dengan nama merk “NayaFood” yang membuat product berupa nugget ayam, schotel macaroni, dan ayam katsu. Salah satu strategi pemasaran naya food menggunakan facebook dan twitter untuk menjangkau calon pembeli dari luar daerah Kota Cianjur, harapannya sih angka penjualan bisa terus meningkat.
Yang namanya internet marketing, tentu saja membutuhkan hanphone pintar sebagai sarana penghubung antara produsen dan konsumen. Lalu, apakah Andromax 4G tersebut dapat mendukung sarana pemasaran secara online usaha istri saya tersebut?
Sebagai informasi penting nih, PT Smartfren Telecom Tbk telah meluncurkan lima produk terbarunya yang memiliki teknologi koneksi 4G LTE, antara lain : Andromax R, Andromax Q, Andromax Q1, Andromax Es, dan Andromax Ec. Semua Product teranyar dari smartfren dapat dibeli dengan harga yang cukup ringan di kantong, yaitu sekitar satu jutaan saja. Tetapi jangan salah sangka hanphone teranyar ini dijanjikan bukan barang murahan, Smartfren menciptakan Andromax 4G dengan spesifikasi yang yahud dan koneksi internet yang patut diperhitungkan.
Saya Pilih AndromaX R, Biar Pemasaran Usaha Frozen Food Istri Makin Yahud
Selama ini, istri saya merasa memiliki beberapa permasalahan dengan smartphone miliknya dalam memasarkan product Nayafood, antara lain: jaringan provider internet yang sering luplep alias sinyal sering enggak stabil, handphone yang sering lemot, dan kualitas warna dari foto yang enggak cerah. Nah, bagaimana ya kira-kira spesifikasi Andromax 4G ini? Biar enggak penasaran, mari diulas spesifikasi generasi andromax 4 G ini.
Dari kelima product hasil ciptaan Smarfren tersebut, saya pikir Andromax R kayaknya lebih cocok untuk mendukung usaha makanan beku olahan milik istri saya. Mau tahu alasannya? Andromax R yang dibandrol dengan harga 1.599,000 dipasangkan Hardware Processor Snapdragon 410 dan Quad Core 1,2 GHz. Kaloborasi dari chipset dan prosessor tersebut membuat Andromax R sebagai smartphone yang tampil powerfull (sumber baca di sini). Dengan kekuatan processor dan chipset tersebut hanphone Andromax R tampaknya bisa dikatakan anti lemot. Sehingga sangat pas buat kebutuhan istri saya, untuk posting-posting foto product dan melayani konsumen.
Tidak Cuma itu, Andromax R juga didukung multi network 4G LTE. Andromax R didukung kapabilitas koneksi data berkecepatan tinggi atau disebut Long Term Evolution (LTE). Teknologi LTE merupakan standar baru generasi teranyar untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan saat ini. Dengan teknologi LTE mampu meningkatkan kemampuan memaksimalkan jaringan yang ada di Andromax R. Selain itu, Andromax R tetap menggunakan dasar jaringan GSM / EDGE dan UMTS / HSPA (sumber baca di sini). Teknologi 4 G LTE ini digadang-gadang sebagai generasi yang mampu membuat jaringan “wus-wus” cepat tanpa lola alias loading lama.
