Evan Dimas, pesepakbola usia muda ini patut diperhitungkan, setelah berhasil mencetak gol dipertandingan terakhir melawan laos. Paling tidak, dia membantu timnas tidak sedih-sedih amat tersingkir dari Grup A Piala AFF 2014. Sebagai pemain bola, dia telah menjawab kepercayaan dari pelatih yang diberikan kepadanya. Begitulah seharusnya, tugas pelatih untuk memaksimalkan peran pemain potensial di tengah lapangan, tidak hanya membiarkannya lebih banyak bersorak dan bertepuk tangan dipinggir lapangan.
Evan Dimas Darmono ini pemain menarik. Sangkin menariknya sebelum kejuaraan dimulai, analis sepakbola Asia, John Duerden menyebutnya sebagai salah satu pemain yang berpotensi istimewa dari 10 pemain di bawah 23 tahun di Piala AFF 2014. Patut berbangga, karena kualitasnya tidak sekedar isapan jempol semata.
Meski cita-citanya mengangkat trafi Piala AFF luluh lantak, dia tak perlu meredam asa. Karena waktu untuknya terus berlari mengejar bola masih terhitung panjang. Begitu pula, kesempatannya masih begitu besar untuk menghasilkan piala di kejuaraan lain. Bagi saya yang menggemari olahraga kesebelasan ini, Evan Dimas adalah harapan akan tumbuhnya pemain-pemain berbakat di negeri ini. Sang mantan pelatih, Indra Sjafri telah membuktikannya kalau bibit-bibit emas lain seperti Evan Dimas dapat ditemukan dari segala sudut penjuru negeri.
Bagimu negeri, Tim Nasional harus lekas bangkit, karena sepak bola sebagai salah cara menunjukkan satu rasa, satu Indonesia. Semoga Evan Dimas lainnya lahir dari perut bumi pertiwi. Jangan lelah mendukung Tim Nasional KITA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H