Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin yang Hadir Dikala Duka #PrayForAirAsia

30 Desember 2014   13:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:11 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duka, tak ada ada seorang pun yang ingin kejadian jatuhnya pesawat terbang terjadi (lagi). Belum terhapus dari ingatan mengenai duka atas jatuhnya 2 buah pesawat dari Malaysia Airlines, kali ini Pesawat AirAsia  berkode penerbangan QZ8501, hilang kontak ketika terbang menuju Singapura dari Surabaya, Minggu pagi. Harapan beriring doa, semoga pesawat dapat diketemukan dalam coretan takdir terbaik. Keluarga dari seluruh penumpang dan awak maskapai yang sedang bertugas pasti sedang menanti kabar bagaimana mengenai keberadaan Pesawat AirAsia tersebut. Tak hanya keluarga, segenap pucuk pemimpin maskapai penerbangan AirAsia dan pemimpin di negeri ini turut menunjukkan keterkejutan dan duka yang mendalam atas kejadian ini.

Tak ingin berlama-lama menanti kabar, CEO AirAsia, Tan Sri Tony Fernandes segera terbang ke Surabaya dari Kuala Lumpur untuk bertemu keluarga korban pesawat AirAsia yang hilang Ahad pagi tadi, 28 Desember 2014. Dia menunjukkan tanggung jawab dengan hadir dalam beberapa konferensi pers yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tony Fernandes juga menyatakan akan menanggung konsekuensi atas segala sesuatu yang diperlukan oleh semua anggota keluarga dan awak kabin di pesawat tersebut. Tony Fernandes tentu menyadari kehadirannya dibutuhkan pihak yang berduka. Disisi lain, dia pasti menyadariapa yang dilakukannya berguna untuk menjaga kredibilitas maskapai yang selama 13 tahun dipimpinnya agar tetap dipercaya meskipun telah melakukan hal yang fatal karena hilangnya pesawat AirAsia melibatkan banyak orang yang berada di dalamnya.

Tony Fernandes juga menyatakan kesediaannya untuk memberikan ganti rugi bagi keluarga penumpang pesawat QZ8501 yang hilang kontak sampai saat ini. Meskipun tidak bisa dijawab dengan ukuran uang, pada berbagai kesempatan beberapa kali konferensi pers, dia menunjukkan empati kepada semua pihak yang sedang berduka. Begitu halnya, soal pemberian asuransi, Tony Fernandes menjawab akan tunduk sepenuhnya terhadap peraturan yang diterapkan pemerintah di Indonesia. Jawaban yang diberikan oleh CEO AirAsia paling tidak mengurangi kegetiran atas belum kembalinya sanak saudara yang belum dapat dipastikan kabar beritanya. Hal yang terpenting, Tony Fernandes selalu hadir di tengah-tengah duka yang sedang terjadi. Selain CEO AirAsia, Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Suni Widyatmoko memiilih atau ditugaskan untuk menetap di Surabaya agar dapat memberi informasi terbaru, terutama untuk keluarga penumpang dan kru QZ 8501. Dia menyatakan bahwa pihak AirAsia juga menjamin akan terus memberikan updated informasi terkini.

Selain pucuk pimpinan AirAsia, Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo memerintahkan wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memimpin pencarian pesawat Air Asia. Pemimpin negara ini sempat memberikan konferensi pers tidak memberi batas waktu bagi pencarian pesawat AirAsia. Di tingkat kementrian, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 hingga ditemukan. Pencarian dilakukan dengan mengerahkan berbagai kekuatan dari berbagai unsur seperti tim gabungan terdiri dari Badan SAR Nasional, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, dan TNI Angkatan Udara. Dalam beberapa konferensi pers muncul pula Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, Dirut Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia Bambang Tjahjono, Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R. Mamahit, Kepala Badan SAR Nasional Madya TNI FH Bambang Soelistyo.

Sejak hari pertama, berbagai pemimpin telah menunjukkan telah berbagi peran untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501. Kehadiran mereka tidak dapat menghapus duka, namun paling tidak menunjukkan empati yang mendalam atas kejadian tersebut. Para keluarga penumpang dan awak pesawat mungkin bisa sedikit lega atas tampaknya kerja nyata para pemimpin tersebut. Duka tak ada yang mengharapkan, namun kehadiran mereka menunjukkan jiwa kepemimpinam yang penuh tanggung jawab. Semoga pesawat segera diketemukan, beriring doa akan ditunjukkan jalan terbaik atas kejadian yang terjadi. Amiiin.

Sumber :

Dihimpun dari berbagai berita media cetak online dan televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun