Kegiatan Ekonomi Kreatif selanjutnya bertema "Pengolahan Jahe menjadi minuman serbuk instan" dengan sasaran ibu rumah tangga. Jahe terbukti mengandung beberapa senyawa berkhasiat yaitu zingerone, shogaol, dan gingerol  yang secara empiris berkhasiat sebagai penangkal masuk angin, anti peradangan atau analgesik, antibakteri, hingga anti mabuk perjalanan. Adapun metode pelaksanaanya yaitu berupa penyuluhan,pelatihan secara langsung pembuatan minuman serbuk jahe instan. membuat serbuk jahe. Pada tahap evaluasi dilakukan Pre-test dan Post-test kepada masyarakat Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman warga mengenai manfaat Jahe dan cara pengelolaannya menjadi minuman serbuk. Dilihat dari hasil Pre-test sebanyak 0% masyarakat yang tahu manfaat lain jahe serta pengolahan jahe menjadi minuman serbuk. Setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan menjadi 100% masyarakat sudah mengetahui manfaat lain jahe serta pengolahan jahe menjadi minuman serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan pemahaman masyarakat.
Kegiatan selanjutnya yaitu pelaksanaan Penyuluhan DAGUSIBU (dapat, gunakan, simpan dan buang)  obat dengan benar yang merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat yang diselenggarakan melalui kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kefarmasian melalui pengabdian masyarakat. Penyuluhan tentang DAGUSIBU di dilaksanakan di Mushola Al-Huriyah Kelurahan Keroncong, Kec. Jatiuwung Kota Tangerang dan  dihadiri kurang lebih 60 orang yang mayoritas  ibu rumah tangga. Peserta sangat antusias dengan adanya penyuluhan obat ini, dan mereka sangat senang karena mendapatkan informasi dari dosen pembimbing lapangan yang juga  seorang apoteker, Dr.apt, Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm. Sebagai sarana evaluasi peserta diberikan kuesioner di awal acara untuk melihat tingkat pemahaman masyarakat terhadap DAGUSIBU, penyuluhan dan pemberian kuesioner yang sama di akhir acara sebagai tolak ukur keberhasilan penyuluhan dalam rangka pengabdian masyarakat. Hasil evaluasi telah dilakukan edukasi, 100% warga sudah memahami bagaimana mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan baik dan benar. Dapat disimpulkan bahwasanya penyuluhan, edukasi dan juga pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dibuktikan dari peningkatan hasil pretest dan post test dan program kerja yang telah dilaksanakan berjalan dengan lancar.
Kegiatan Praktik Farmasi Sosial ditutup dengan acara penyerahan plakat serta tanaman Eucalyptus sp. dan papan nama kepada mitra KWT (Kelompok Wanita Tani) RW 04 sebagai kenang-kenangan serta dilaksanakan juga penyerahan sertifikat penghargaan kepada mitra-mitra Praktik Farmasi Sosial.
Melalui kesempatan ini, kami mengharapkan agar kegiatan praktik farmasi sosial yang telah dilaksanakan  dapat memberikan manfaat kepada semua masyarakat kelurahan Keroncong kecamatan Jatiuwung kota Tangerang sehingga dapat memberi perubahan yang lebih baik mengenai pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai kesehatan khususnya obat.