Mohon tunggu...
Fajrin Nur Faiz
Fajrin Nur Faiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Esa Unggul angkatan 2021

Praktik Farmasi Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Edukasi Pencegahan Demam Berdarah, Peningkatan Kesehatan Lansia, dan Sosialisasi PHBS di RW 07 Duri Kosambi

27 Agustus 2024   12:43 Diperbarui: 27 Agustus 2024   13:34 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo pembuatan spray antinyamuk dari bahan herbal sereh. Dokpri

Pemberdayaan kesehatan masyarakat adalah proses yang memungkinkan individu, kelompok, atau komunitas untuk meningkatkan kontrol mereka terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka, sehingga mereka dapat meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Tujuan utama dari pemberdayaan kesehatan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, menentukan prioritas, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program kesehatan yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Salah satu wujud pemberdayaan kesehatan masyarakat adalah melalui kegiatan Praktik Farmasi Sosial (PFS) yang diselenggarakan oleh Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul. Kegiatan PFS diadakan mulai dari tanggal 5 -23 Agustus 2024. Program Praktik Farmasi Sosial dibagi menjadi 16 kelompok yang beranggotakan 10-11 mahasiswa/i dan dibagi berdasarkan domisili/tempat tinggal. 

Salah satu kelompok Praktik Farmasi Sosial yaitu kelompok 11 yang beranggotakan 11 mahasiswa/i dan dilaksanakan di RW 07 Kelurahan Duri Kosambi, yang berlokasi di Jalan Raya Duri Kosambi, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat. RW 07 Kelurahan Duri Kosambi memiliki luas wilayah 2,3 hektar yang terdiri dari 15 RT dengan jumlah kepala keluarga 50 di setiap RT nya. Dosen pembimbing lapangan PFS kelompok kami yaitu Ibu Inherni Marti Abna, M.Si. dan Ibu apt. July, M.Farm.

Berdasarkan hasil survei dan observasi kami terhadap RW 07, disebutkan bahwa terdapat kasus DBD yang meningkat bahkan sampai menyebabkan kematian walaupun seringnya diadakan JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik) melalui kader yang dipilih oleh pihak RW.  

Menurut Kemenkes, demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti dengan gejala diantaranya demam tinggi terjadi selama 2-7 hari dengan suhu tubuh dapat mencapai 40 derajat celcius, serta diikuti kejang, demam, wajah memerah, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, dan juga nyeri tenggorokan. 

Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia yang tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data penyebaran kasus demam berdarah dengue di Indonesia yang dapat dilihat pada tahun 2024 penyebarannya lebih lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Banyaknya jumlah lansia di wilayah RW 07 memungkinkan meningkatnya potensi terkena penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif ialah istilah umum dari beberapa penyakit kronis yang muncul akibat penurunan fungsi organ atau jaringan. Beberapa contoh penyakit degeneratif adalah parkinson, alzheimer, kanker, diabetes, hipertensi, osteoartritis, dan masih banyak lagi. 

Pencegahan penyakit degeneratif sangat penting dilakukan antara lain untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas, meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi. Pencegahan penyakit degeneratif mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang baik, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Salah satu cara untuk mencegah penyakit DBD serta penyakit degeneratif yaitu dengan menerapkan PHBS. PHBS adalah singkatan dari pola atau perilaku hidup bersih dan sehat. Lebih tepatnya, PHBS adalah sebuah gerakan yang dilakukan dengan menjaga kebersihan serta kesehatan tubuh maupun lingkungan sekitar. 

Perilaku hidup sehat ini dapat diterapkan di mana saja, mulai dari rumah, sekolah, lingkungan kerja, hingga tempat umum. Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kegiatan yang berlandaskan atas kesadaran diri sendiri. Selain menjaga kualitas hidup diri sendiri, PHBS juga bertujuan untuk melindungi kesehatan orang terdekat serta melestarikan lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun