Mohon tunggu...
Ferly 'Peyi' Novriadi
Ferly 'Peyi' Novriadi Mohon Tunggu... -

Seorang pelaku industri kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilihan 'Halal' dan 'Haram' Pemilu 2014

2 Juni 2014   10:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya seorang Muslim. Dan saya seorang yang apatis terhadap politik.

Sudah 18 tahun berlalu sejak saya mendapat KTP dan berhak memilih di PEMILU, tapi tak pernah sekalipun saya melangkahkan kaki saya ke TPS. Alasannya? Menurut saya konsep memilih di PEMILU itu adalah memilih seseorang yang saya percaya kredibilitas dan kemampuannya. Pasalnya dari dulu tidak ada caleg atau capres siapapun yang saya bisa percaya. Melihat dari maraknya korupsi dan kebijakan-kebijakan bodoh yang telah dikerjakan oleh pemerintah dalam waktu 18 tahun terakhir ini...sepertinya saya selama ini memang benar.

Lantas mengapa saya sok menulis mengenai politik? Bukan. Saya bukannya tiba-tiba peduli dengan politik. Atau bukannya saya mendadak akhirnya punya seseorang yang bisa saya percaya untuk dipilih pada PEMILU tahun ini. Saya tergerak menulis tulisan ini semata-mata karena merasa kesal agama yang saya cintai dinodai, ditunggangi dan dijadikan alat politik secara tidak bertanggung jawab. Saya sedih melihat saudara-saudara saya sesama Muslim di tanah air ini yang tak pernah bosan diperalat keimanannya oleh para pemburu kekuasaan.

Saya pencinta kedamaian. Saya cinta seluruh umat manusia apapun suku, agama dan rasnya. Karena itulah PEMILU 2014 ini menjadi menarik (mengusik lebih tepatnya) bagi saya karena sarat dengan isu SARA. Isu yang paling saya benci.

Saya yakin kita sama-sama tahu kalau salah satu propaganda yang populer di kalangan umat Islam yang berkembang di majelis-majelis keagamaan adalah propaganda yang intinya tentang kewajiban umat Islam memilih Prabowo. Banyak versi yang beredar, misalnya memilih Jokowi itu berdosa karena Jokowi itu keturunan (maaf) Cina dan Agamanya Kristen. Nanti jika terpilih, Jokowi akan memenuhi posisi di pemerintahannya dengan orang Cina dan Kristen. Ada juga yang menyebar isu bahwa Jokowi adalah antek Amerika (yang selalu dicap musuh bersama Islam) dan Prabowo adalah sosok yang anti Amerika. Sekali lagi saya tekankan bahwa saya bukan pendukung keduanya, dan Insya Allah sampai saat ini saya masih berniat untuk GOLPUT karena saya tidak begitu percaya pada kedua CAPRES itu. Tapi propaganda ini menurut saya sangat menyesatkan dan mempermainkan keimanan umat Islam. Mari kita bahas secara kritis satu-persatu isu ini:

Isu Cina dan Kristen

Kebenaran tentang apakah Jokowi adalah keturunan TiongHoa beragama Kristen atau bukan masih simpang siur dan belum ada bukti valid yang mendukung. Tapi anggaplah itu benar, dan kriteria pemimpin yang 'Haram' dipilih adalah pemimpin yang lahir dari keluarga non-Muslim..hal itu tidak lantas membuat Prabowo menjadi pasangan yang lebih 'Halal' untuk dipilih umat Islam seperti yang dipropagandakan di majelis-majelis keagamaan belakangan ini. Seperti yang (seharusnya) sudah kita ketahui Ibunda dari Prabowo, Dora Marie Sigar, adalah seorang penganut agama Kristen. Ini bukan isu, memang sebuah fakta yang tidak ditutup-tutupi. Bagi yang tidak percaya silahkan riset sendiri dari sumber yang bisa Anda percaya, salah satu artikel berita yang memberi konfirmasi atas hal ini bisa dilihat di sini

Adik kandung Prabowo, Hashim S Djojohadikusumo juga seorang pemeluk agama Kristen. Bahkan dia adalah Ketua Dewan Pembina KIRA (Kristen Indonesia Raya), salah satu organisasi yang dibawahi GERINDRA. Silahkan lihat di struktur organisasi KIRA di websitenya ini

Alasan sebagian umat Islam (yang terkena propaganda) memilih Prabowo karena ditakutkan Jokowi akan memenuhi posisi di pemerintahannya dengan orang Cina dan Kristen juga sangat (maaf) bodoh. Seakan semua orang lupa kalau Prabowo lah yang faktanya mengusung Ahok menjadi CAWAGUB DKI Jakarta. Bagi yang terlalu buta informasi, Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama adalah seorang keturunan TiongHoa yang beragama Kristen. Lagi-lagi, Prabowo juga bukan pilihan yang 'Halal' kalau dilihat dari kriteria yang diterapkan ke Jokowi.

Bagi saya, apapun suku dan agamanya...saya dukung yang kerjanya bagus dan jujur. Saya pribadi senang dengan gaya kepemimpinan Ahok dan umat Islam seharusnya tidak menutup mata pada fakta bahwa Ahok lah yang berani dan berhasil menutup Stadium, salah satu pusat maksiat terbesar di Jakarta (bahkan konon Asia Tenggara). Ahok, dan bukan Ormas Islam yang selama ini gembar-gembor untuk berantas maksiat.

Isu Antek Asing, Boneka Amerika dll

Salah satu propaganda populer yang beredar adalah 'Haram' memilih Jokowi karena dia adalah antek dan boneka Amerika (dan Amerika selalu dicap sebagai musuh Islam tentunya). Saya belum pernah bisa mendapat sumber valid mengenai hal itu, tapi anggaplah itu benar. Lagi-lagi itu tidak membuat Prabowo menjadi pilihan yang lebih 'Halal' karena Prabowo juga pro Amerika, tidak seperti propaganda yang banyak umat Islam dengar tentang Prabowo dan citranya yang anti asing dan anti Amerika. Sumber validnya bisa dilihat di pernyataan Hashim Djojohadikusumo di video ini

Menurut saya tidak ada yang salah dengan menjadi 'pro Amerika' dalam konteks perdagangan antar negara. Dalam hubungan antar negara ada aspek bisnis, dan saya rasa sangat sulit untuk menjadi negara yang 'anti Amerika' karena banyak kepentingan bisnis kita di sana. Kalau umat Islam tidak buta informasi, seharusnya sadar kalau salah satu negara yang sangat 'pro Amerika' adalah Arab Saudi. Coba langkahkan kaki keluar dari salah satu pintu kompleks Masjid Nabawi di Madinah, apa yang pertama Anda akan temukan? Starbucks!

Kesimpulan

Umat Islam sebaiknya memilih yang saya pilih. Saya memilih menjadi Muslim yang cerdas dan kritis yang tidak mudah diprovokasi dan diadu domba (apalagi dengan sesama Muslim). Saya memilih menjadi muslim yang cinta kedamaian, jauh dari kebencian dan penuh kasih sayang kepada seluruh umat manusia termasuk manusia dari semua suku dan agama seperti yang saya teladani dari sifat Allah yang ada di ayat yang saya baca berulang-ulang setiap hari sebelum memulai sesuatu pekerjaan, Ar Rahman dan Ar Rahim. Karena saya yakin betul bahwa Islam adalah Rahmatan lil alamin.

Sementara ini, jika Anda memutuskan untuk memilih di PEMILU 2014 ini, nilailah pilihan Anda dari kejujuran, kemampuan, skill pemerintahannya dan parameter yang relevan saja. Silahkan meyakini Prabowo atau Jokowi sebagai pilihan Anda, tapi jangan bawa-bawa agama karena menurut saya kedua CAPRES kali ini juga belum ada yang layak dinilai dari kacamata Islam. Jangan pula menyebar fitnah (sesuatu yang belum Anda tahu jelas kebenarannya), fitnah itu perbuatan yang sangat bertentangan dengan agama.

Saya pribadi sampai saat ini belum yakin terhadap keduanya, dan sepertinya akan GOLPUT lagi di PEMILU kali ini. Nanti di PEMILU entah tahun kapan, saat ada salah satu CAPRES yang menurut saya memiliki kualitas pemimpin yang baik dan bisa dipercaya, Insya Allah saya akan langkahkan kaki saya ke TPS.

Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun