Di kalangan pemburu atau kolektor bambu unik, bambu pethuk (BP) tergolong menduduki peringkat utama perbincangan, walau terdapat pula bambu unik dengan bentuk spesifikasi keunikan lainnya yang tak kalah dari BP.
Mungkin lantaran orang tahunya hanya BP, sehingga dengan lainnya tak kenal maka tak sayang. Padahal banyak bambu unik lain di luar BP yang tak kalah josss.
Cerita prihal BP inipun terbilang paling sarat dengan sensasi-sensasi dengan segala pernak-pernik bumbunya. Itu pula yang kemudian BP ini banyak yang meminatinya. Itu pula yang kemudian membuat BP ini mahal.
Celakanya saat ini banyak peminat bambu unik bernama BP yang terpedaya dan terkecoh oleh produk BP rekayasa hasil kerajinan tangan.
Maklumlah untuk mendapat BP alami asli dari pohon tidak gampang alias terbilang sulit, sehingga direkayasa dibikinlah aspalnya (asli tapi palsu, tidak asli dari pohon) yang orientasinya semata kepentingan bisnis dengan harga sangat fantastik.
Dan kemudian tak sedikit yang terkecoh tertipu oleh BP hasil rekayasa kerajinan tangan.
Lalu bagaimana bentuk fisik BP yang asli alami?
Pada kesempatan ini, sebagai pecinta dan kolektor bambu unik pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) dan Galeri Bambu Unik KPBUN, saya menggelar pameran bambu unik dalam rangka memeriahkan "Temu Kangen Wartawan Hiburan 1980 -- 2000" di Taman Buaya -- TVRI Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2019.
Di situ saya akan memajang aneka ragam rupa bambu unik dari bambu tumpangsari, dampit, bambu ruas lilit, bambu kurung, yin yang, jalu, salib, bambu berlafaz "Allah", dan sebagainya, termasuk bambu pethuk asli alami. Semuanya adalah bambu unik asli alami.
Alex Palit, pernah bekerja sebagai wartawan di harian Surya (Surabaya), Persda Kompas -- Gramedia (Jakarta) dan Tabloid Musik ROCK. Pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) dan Galeri Bambu Unik KPBUN