Atas dasar itu, kemudian di benak saya muncul uneg-uneg jangan-jangan memang tidak peduli dengan KPBUN.
Padahal dalam program "Nawa Cita" yang digagas Jokowi di kampanye Pilpres 2014 yaitu yaitu meningkatkan produktivitas ekonomi rakyat, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik komunitas marjinal atau orang pinggiran lewat pemberdayaan ekonomi kreatif kreasi bambu unik. Ternyata bagi KPBUN, jauh panggang dari api, atau pepesan kosong.
Mengingat saya anggap "Nawa Cita" sudah tidak bisa diharapkan lagi, tidaklah salah bila kemudian di Pilpres 2019, saya akan mendukung siapa sekiranya peduli dengan keberadaan bambu unik KPBUN.
Adalah tidak salah bila sebagai pendiri KPBUN, saya kemudian tidak menggantungkan lagi harapan itu pada capres Jokowi.
Jauh-jauh hari sebelum ada penentuan siapa capres - cawapres di Pilpres 2019, saya sampaikan ke beberapa teman admin KPBUN dan lainnya. Saya katakan secara pribadi bahwa saya mendukung capres -- cawapres yang peduli dengan keberadaan bambu unik KPBUN.
Itu komitmen sikap politik saya di Pilpres 2019, saya akan mendukung capres -- cawapres yang peduli dengan keberadaan bambu unik KPBUN.
Semoga ini tidak menjadikan salah paham dan gagal paham bagi teman-teman KPBUN yang beda pilihan politik di Pilpres 2019.
Dan terima kasih tak terhingga atas dukungan dan doanya para sedulur yang sepaham dengan perjuangan saya demi KPBUN. Semoga... Amin!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H