Bagi saya, mungkin juga bagi pembaca, atau mungkin juga bagi yang lain, perhelatan Pilpres 2019 yang diikuti duo pasangan capres -- cawapres ini tidak sekadar diapresiasi kontestasi duet dua pasangan, sekaligus bagaimana menempatkan apakah duet Jokowi -- Ma'ruf Amin versus Prabowo Subianto -- Sandiaga Uno menjadi ganda yang kompak, lincah dan soulmate, sebagaimana di arena olahraga di ganda bulutangkis, tenis atau pingpong. Â
Apakah duo gandais ini tidak sekedar mumpuni dalam hal paparan visi misi atau obral janji-janji politik, atau adakah sekedar bersimulasi dengan jargon politik pencitraan, semua itu bisa dilihat dari pergerakan di lapangan.
Sejauhmana tampilan pergerakan gandais ini di lapangan mempertontonkan kekompakan, kelincahan dan soulmate, sehingga memperlihatkan pesona tersendiri di mata psikologis penonton, yang dalam hal ini adalah penonton swing voters atau undecided voters yang jumlahnya cukup signifikan.
Atas analogi ini, saya bukan bermaksud untuk bagaimana seandainya pula duo gandais ini ditandingkan main bulutangkis, tenis, atau pingpong. Jawabnya akan ketahuanlah, kalau mau pasti yang bakal menang mutlak ganda Prabowo -- Sandi.
Bukan itu. Tapi setidaknya kita diajak semakin kritis untuk menilai secara akal sehat dari pergerakan politik mereka, siapa sejatinya duo gandais ini yang jauh lebih kompak, lincah dan soulmate.
Setidaknya dalam dua bulan terakhir ini penonton dapat menyaksikan baik lewat pemberitaan layar kaca telivisi atau media dapat membaca pergerakan gandais ini.
Bagaimana gandais No.01, Jokowi masih memperlihatkan disibukkan bersafari politik dari panggung ke panggung gelar deklarasi dukungan atau mengkampanyekan keberhasilan pembangunan infrastuktur panjang jalan tol yang telah dibangun.
Sementara cawapres Ma'ruf Amin sebagai tokoh agama atau ulama juga tak kalah sibuknya bersafari ria gelar deklarasi dukungan dari pesantren ke pesantren atau ormas-ormas Islam.
Sementara cawapres No.02 - Sandiaga Uno unjuk diri telah penuhi janjinya bersafari 1000 titik lokasi kampanye di Indonesia dari Agustus 2018 sampai Januari 2019.
Dari pemberitaan yang ada di media, bagaimana cawapres berlatar pengusaha ini menyapa dan berdialog emak-emak atau pemilih kaum milenial prihal kewirausahaan, kadang disertai lari pagi dengan penggemarnya sebagaimana spirit mens sana in corpore sano. Â Â
Sebagai mantan Ketum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sandi dalam safari politiknya tak jarangmasih sempatkan blusukan ke pasar-pasar menyerap aspirasi termasuk keluhan pedagang pasar akan naiknya harga kebutuhan pokok dan semakin sepi pembeli.