Semoga niatan ini mendapat respon elit politik parpol, kubu capres – cawapes, atau lembaga yang berkepentingan dengan terselengaranya pilpres damai.
Untuk itu, dalam rangka “Doa untuk Negeri – Pilpres Damai”, kami menggalang dana dengan melelang tujuh batang bambu unik yang hasilnya digunakan membiayai hajatan tersebut.
Uniknya Bambu Unik
Selain memiliki sentuhan artistik sebagai karya seni alami, di kalangan pengaji deling KPBUN, keunikan alami bambu unik ini juga dinilai mengandung muatan simbol-simbol atau bahasa tanda untuk dimengerti yang tersembunyi didalamnya yang berisikan pesan atau ayat-ayat untuk dibaca dan diterjemahkan oleh manusia.
Adapun keunikan alami bambu-bambu unik inipun disebutnya sebagai kitab tanpo waton, ora tinulis neng iso diwoco (kitab tak terlihat, tidak ditulis tapi bisa dibaca) yang memuat pesan dari gambaran simbol-simbol atau bahasa tanda yang ada.
Selain ada pula yang meyakini bahwa bambu unik ini memiliki tuah atau kekuatan energi bawaan alami. Sehingga bambu-bambu unik ini ada yang meyakini diyakini memiliki kegunaan, manfaat atau khasiat tertentu sesuai keunikan bentuk wujudnya.
Bahkan di kalangan masyarakat tertentu, nilai artistik keunikan bambu ini adakalanya disimbolisasikan dengan kehidupan.
Lewat simbol-simbol atau bahasa tanda ini kita diajak membaca, menterjemahkan dan memberi arti dari makna pesan yang tersembunyi didalamnya untuk kemudian dipahami oleh tindakan batin atau pengalaman batin, dan kemudian dimaknai lebih jauh lagi dalam tindakan di tengah kehidupan.
Dimaharkan Rp. 3 Juta
Ketujuh bambu unik yang dilelang antara lain; (1) bambu unik “songgo buwono”, (2) bambu unik dampit, (3) bambu kuning “songgo buwono – trisula”, (4) bambu tongkat songgo bumi “naga bumi”, (5) bambu unik patil lele, (6) bambu unik ruas lilit sambung roso selendang mukti – dampit, dan (7) bambu unik tumpangsari dobel Yin-Yang.
Masing-masing bambu unik, kita maharkan Rp. 3 juta, di mana hasil dari lelang ini diperuntukkan membiayai hajatan “Doa untuk Negeri – Pilpres Damai” yang akan kita gelar serentak di 17 kota Indonesia, 27 Januari 2019.