Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2019 dan Kepemimpinan "Ratu Adil"

11 Desember 2018   17:25 Diperbarui: 11 Desember 2018   17:26 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pemahaman masyarakat tradisionil persepsi tentang "Ratu Adil" sering digambarkan sebagai sosok pemimpin pencerah dan penyelamat yang mampu membawa kedamaian, kemakmuran, kesejahteraan, keadilan, mengayomi dan mententeramkan sebagaimana menjadi tumpuhan harapan rakyat.  

Impian dan harapan akan datangnya pemimpin "Ratu Adil" itu sendiri mengacu pada ramalan Raja Kediri -- Prabu Jayabaya (1135 -- 1157).

Meski saat ini sudah zaman internet dan serba digitalisasi, namum begitu masih banyak di antara masyarakat kita meyakini keberadaan cerita mitos kepemimpinan "Ratu Adil".  

Cerita mitos "Ratu Adil" ini senantiasa bergulir jelang pemilihan presiden.  Sudah tentu interpretatif istilah "Ratu Adil" yag lahir dari produk budaya tradisionil ini ditafsirkan secara plastis dalam konteks zaman, zaman now.

Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa simbolisasi "Ratu Adil" ini adalah sosok pemimpin yang ditopang atau merangkum tritunggal karakter kepemimpinan;

Pertama, berkarakter Satria Bayangkara yaitu sosok pemimpin yang memiliki kewibawaan dengan bersikap tegas, adil, mengayomi rakyatnya, juga berjiwa pemaaf terhadap lawan-lawan politiknya dengan spirit tepo seliro dan mikul dhuwur mendhem jero.

Kedua, berkarakter Satria Panandita adalah sosok pemimpin yang tidak korup, menjunjung nilai-nilai etika dan moralitas, religius, amanah dalam mengemban tugas demi kesejahteraan rakyat.

 Ketiga, berkarakter Satria Raja adalah sosok pemimpin berjiwa negarawan yang mengabdi demi rakyat, bukan menjadi abdi negara demi kekuasaan yang korup.

Di tengah kegalauan terjadinya krisis kepemimpinan berjiwakan "sabdo pandito ratu" adalah sebuah kewajaran jelang Pilpres 2019 bila kemudian rakyat bermimpi mendambakan datangnya seorang pemimpin pembawa harapan transformasi perubahan bagi terciptanya kehidupan yang lebih baik, yang lebih mendamaikan, mententramkan, mengayomi, dan mensejahterakan. 

Setidaknya dari tontonan akrobatika politik yang dipertontonkan dan yang kita saksikan hari ini -- adakah -- Pilpres 2019 akan melahirkan sosok kepemimpinan pemimpin dambaan yang merangkum karakter dan berjiwakan Satria Bayangkara -- Satria Panandita -- Satria Raja, sebagaimana yang dijabarkan Prabu Jayabaya akan datangnya pemimpin "Ratu Adil" di negeri ini. Semoga!

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun