Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nyanyian #SelamatkanIndonesia Buat KPU

12 Agustus 2018   15:00 Diperbarui: 12 Agustus 2018   15:07 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ote Abadi (foto Alex Palit)

Gara-gara artikel berjudul "Kolaborasi Ote Abadi dan Alex Palit Lahirkan Mini Album #SelamatkanIndonesia", di Kompasiana (10/8), ada teman jurnalis tanya bla bla bla prihal album tersebut.

Dan saya jawab, bahwa #SelamatkanIndonesia adalah gerakan moral diprakarsai sejumlah teman jurnalis dan musik yang tergabung dalam Aliansi Pewarta Independen (API), yang merasa prihatin atas penggunaan politik SARA sebagai instrumen politik jelang gelaran pesta demokrasi Pilpres 2019.

Mini album yang berisi tiga lagu; #SelamatkanIndonesia, Buat Apa, dan Pemilu Telah Tiba, merupakan hasil kolaborasi musisi Ote Abadi dengan jurnalis Alex Palit sebagai penulis lirik lagu.

Kita pilih musik, karena kita anggap musik sebagai media yang cukup efektif dan komunikatif untuk menyampaikan pesan sebagaimana tersirat di lirik lagu tersebut.

Dan musik kita gunakan sebagai media gerakan moral API untuk mengkampanyekan, mensosialisasikan pesan yang ingin kita sampaikan terkait gelaran Pilpres dan Pileg 2019.

Adapun #SelamatanIndonesia adalah gerakan moral menentang segala bentuk penggunaan politik SARA dijadikan instrumen politik demi kepentingan politik pragmatis di Pilpres 2019.

Nyanyian #SelamatkanIndonesia Buat KPU

Sebagaimana pada lagu #SelamatkanIndonesia dan Buat Apa, kita hanya ingin menyampaikan pesan bahwa jangan ada pertikaian atau permusuhan hanya karena beda pilihan dan keyakinan yang dipicu terpolitisir oleh penggunaan sentimen politik SARA.

Sedang di lagu berjudul Pemilu Telah Tiba, kita hanya ingin menyampaikan pesan bahwa rakyat makin dewasa dan kritis dalam memilih wakil rakyat di Pileg 2019. Pilih wakil rakyat yang memiliki integritas, jangan pilih yang terindikasi korupsi.

Mengingat musik adalah media komunikasi yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan. Maka kita yang tergabung dalam API memilih mengkampanyekan gerakan moral #SelamatkanIndonesia ini lewat bahasa musik, lewat nyanyian lagu.

Akhirnya kita pun berharap gerakan moral API ini mendapat respon apa itu dari Komisi Pemilihan Umun (KPU), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang sangat berhubungan atau terkoneksi dengan pesan gerakan moral ini jelang gelaran Pilpres 2019 yang sejuk, aman dan damai, jauh dari hura-hura politisasi politik SARA.  

API juga berharap, lagu #SelamatkanIndonesia direspon Ketua KPU Arief Budiman sekiranya bisa dinyanyikan dihadapan capres -- cawapres dan kubu partai pendukungnya di acara Deklarasi Damai Pilpres 2019 - #SelamatkanIndonesia.

Karena kita nilai koneksitas pesan moralitas politis lagu #SelamatkanIndonesia ini sangat pas dan relevan dengan harapan terlaksananya penyelenggaraan kontestasi pesta demokrasi Pilpres 2019 yang sejuk, tenang, damai, dan jauh dari hura-hura hoax atau hate speed penggunaan politisasi instrumen politik SARA demi kepentingan politik pragmatis yang bisa berimplikasi terjadinya polarisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bahkan baik secara musikalitas maupun pesan moralitas politis lagu ini relevan disosialisasikan jadi theme song kampanye damai Pilpres 2019 - #SelamatkanIndonesia.

Penasaran sama lagunya, monggo silahkan dengarkan nyanyian #SelamatkanIndonesia, klik https://youtu.be/qLo4dRqeWR8

Alex Palit, citizen jurnalis "Aliansi Pewarta Independen" (API) --  #SelamatkanIndonesia, pendiri Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun