Betapa mengerikan "Cinta" itu. Atas nama cinta kepada Tuhannya sampai-sampai dijadikan alasan pembenaran untuk pembunuhan.
Di sini menunjukkan bahwa kita sering terjebak pada penghalalan makna kata "Cinta' ditafsirkan menjadi alasan dan alat pembenaran keyakinan dengan meletakkan tindak teror peledakan bom bunuh diri, sebagai penghalalan segala cara dalam memerangi terhadap objek sasaran yang dimaui bisa hanya lantaran beda pendapat, beda paham, beda tafsir, beda keyakinan, bisa juga hanya dikarenakan beda pilihan.
Lalu, adakah yang salah dari kita?Â
Atau adakah yang salah dari tata kelola negara bangsa ini?Â
Atau adakah yang salah karena salah paham, gagal paham, atau pahamnya salah, dari diri kita sendiri dalam memahami sebuah keyakinan di tengah kehidupan berbangsa, bernegara, berdemokrasi, atau ada apa dengan semua ini?
Ketika semua penghalalan itu menjadi pembenaran atas nama "Cinta". Kini kita pun sedang dihadapkan pada kegamangan; Ada apa denganmu?
Alex Palit, aliansi pewarta independen #SelamatkanIndonesia, pendiri Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H